digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kawasan Bandung Utara (KBU) adalah resapan air utama di kota Bandung. Namun sekarang KBU sudah tidak sesuai lagi dengan fungsi hidrologisnya. Maka Pemerintah Daerah Jawa Barat mengesahkan Peraturan Daerah Jawa Barat No. 1 Tahun 2008. Penelitian yang dilakukan adalah menganalisis indikasi permasalahan pembangunan gedung di KBU dengan tujuan utama mengetahui apakah KDH, KDB dan KWT bisa dijadikan parameter analisis indikasi permasalahan memanfaatkan teknologi citra satelit dan survei RTK GNSS. Kawasan Bandung Utara dibatasi dengan tinggi 750 mdpl dan batas wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat. Digunakan citra satelit untuk analisis awal dan survei RTK GNSS di 8 gedung untuk memastikan gedung berada di KBU karena berada di batas ketelitian citra. Parameter untuk menentukan indikasi masalah adalah Koefisien Dasar Bangunan (KDB) maksimun 40 %, Koefisien dasar hijau minimum (KDH) 52% dan analisis Koefisien Wilayah Terbangun (KWT) dari tahun berdiri gedung. Didapatkan 26 gedung terindikasi bermasalah. Indikasi masalah dapat dipastikan bila citra satelit yang dianalisis di orthorektifikasi dan mengetahui kejelasan apakah gedung yang bersangkutan sudah melakukan kompensasi berupa lahan abadi di wilayah lain KBU untuk memenuhi koefisien.