digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

i ABSTRAK INTERNALISASI GAGASAN BAUHAUS PADA KARYA RANCANGAN SOEJOEDI DAN WIDAGDO Oleh Christophera Ratnasari Lucius NIM: 37019008 (Program Studi Doktor Ilmu Seni Rupa dan Desain) Penelitian tentang persoalan desain yang diangkat Bauhaus masih terus dilakukan. Metode pengajaran Oskar Schlemmer, Ludwig Hirschfeld-Mack di Australia, dan Herbert Hirche di Stuttgart menjadi pembahasan pendidikan Bauhaus. Penelitian tentang arsitektur di Siprus, desain grafis di Yunani, Afrika Selatan, dan Taiwan, serta desain produk di Cina, membuktikan pengaruh Bauhaus harus berdampingan dengan budaya negara setempat. Penelitian terdahulu membuktikan pengaruh Bauhaus terhadap desain di Indonesia melalui alumni pendidikan Jerman. Dua tokoh disebutkan, yaitu arsitek Soejoedi Wirjoatmodjo alumnus Technische Universität Berlin dan desainer Widagdo alumnus Staatliche Akademie der Bildende Künste Stuttgart. Penelitian disertasi ini mengisi research gap bagaimana Bauhaus mempengaruhi perancangan Soejoedi dan Widagdo. Pada tingkat internasional penelitian ini melengkapi research gap tentang pengaruh Bauhaus di Indonesia. Terminologi Bauhaus menunjuk pada Sekolah Bauhaus yang didirikan tahun 1919- 1933 di Weimar, Dessau, dan Berlin, di Jerman. Terminologi Bauhaus juga menunjuk Bauhaus idea (gagasan Bauhaus) yang dipilih penelitian disertasi ini, berdasarkan deskripsi Walter Gropius "how did the Bauhaus idea begin" dan Mies van der Rohe "Bauhaus was an idea". Gagasan Bauhaus terdapat pada pengajaran Bauhaus-Meister, kurikulum Sekolah Bauhaus, dan artefak yang dihasilkan. Tinjauan historis, analisis konten pada pustaka Bauhaus, dan studi komparatif artefak Bauhaus, memperlihatkan tiga gagasan Bauhaus yang sering terbaca: Gesamtkunstwerk (Synthesis of The Art), Eine Einheit: Handwerk-Kunst-Technik (A Unity: Craft- Art-Technology), dan Wesensforschung (Research into Essence). Studi kasus ditentukan tiga bangunan publik dari rancangan Soejoedi dan Widagdo dengan perencanaan dari pemerintah Indonesia. Analisis penelitian mencakup disiplin desain, tetapi juga terhadap aspek politik, sosial, dan budaya, yang tercakup dalam gagasan Bauhaus. Kompleks Gedung MPR DPR RI dibangun mulai tahun 1965an untuk menampilkan karakter bangsa Indonesia dan kemampuan tenaga ahli Indonesia. The ASEAN Secretariat Heritage Building dibangun tahun 1978-1981 untuk melaksanakan kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. ii Museum Listrik dan Energi Baru diresmikan tahun 1995 untuk menampilkan karakter masyarakat Indonesia yang apresiatif terhadap pemanfaatan energi listrik. Implementasi gagasan Gesamtkunstwerk menunjukkan sintesis disiplin ilmu memungkinkan sebuah objek desain memiliki bermacam-macam muatan aspek. Pada studi kasus penelitian, muatannya adalah politik, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan pendidikan, yang dapat diterima oleh pengguna objek desain. Gagasan Gesamtkunstwerk diadaptasikan oleh Soejoedi dan Widagdo dengan memberikan kesempatan pada karakter subjektif setiap disiplin yang setara dengan sintesis disiplinnya. Analisis juga memperlihatkan, tidak terdapat keputusan desain subjektif yang dilebur dalam sintesis desainnya. Implementasi gagasan Eine Einheit: Handwerk-Kunst-Technik memperlihatkan kreativitas Soejoedi dan Widagdo dalam bereksperimen dengan material dan bentuk objek desain. Pada studi kasus penelitian, unsur-unsur lokal diberikan dalam proses eksperimen dengan penyelesaian secara detail melalui teknologi modern. Gagasan Eine Einheit: Handwerk-Kunst-Technik diadaptasikan oleh Soejoedi dan Widagdo sebagai kesempatan menambahkan muatan lokal pada eksperimen objek desainnya, sedangkan teknologi dimanfaatkan untuk penyelesaian detail pada objek desain. Implementasi gagasan Wesensforschung memperlihatkan dua fungsi yang diberikan dalam perancangan objek desain. Pada studi kasus penelitian, fungsi material sesuai objek desainnya dan fungsi imateriel sesuai pengguna objek desainnya. Gagasan Wesensforschung diadaptasikan oleh Soejoedi dan Widagdo sesuai dengan kebutuhan setempat sebagai hakekat objek desain atau fungsi imateriel objek. Analisis penelitian memperlihatkan, fungsi imateriel dalam hakekat objek dapat ditentukan berdasarkan keputusan yang bersifat subjektif. Hasil analisis memperlihatkan prosedur perancangan, yaitu: Melalui permintaan "Pemberi Tugas" pemerintah Indonesia, Soejoedi dan Widagdo merancang studi kasus berdasarkan "Gagasan Bauhaus" sebagai keahlian profesionalnya. Dalam perencanaan studi kasus, pemerintah merujuk "Zeitgeist", yang mempengaruhi perancangan Soejoedi dan Widagdo dan menambahkan "Subjektivitas" untuk objek desain. Dengan demikian, penelitian disertasi ini membuktikan internalisasi gagasan Bauhaus dalam karya rancangan Soejoedi dan Widago. Penelitian disertasi ini telah membuktikan pengaruh Bauhaus di Indonesia, melalui adaptasi gagasan Bauhaus dalam perancangan Soejoedi dan Widagdo. Hasil penelitian merekomendasikan penelitian selanjutnya, yaitu mendefiniskan gagasan Bauhaus berikutnya untuk menganalisis objek desain lain atau konsep desainer. Sebagai rekomendasi praktis, gagasan Bauhaus menjadi alternatif untuk memberikan aspek fungsional pada objek desain.