Kegiatan pertambangan batubara dapat menimbulkan air asam tambang akibat keberadaan batuan bersifat PAF (potentially acid forming) pada lapisan batuan
penutup (overburden) maupun antara lapisan batubara (interburden). Air asam tambang dapat dicegah dengan adanya metode enkapsulasi batuan PAF pada saat
penimbunan batuan overburden. Untuk mengetahui karakteristik batuan NAF (non-acid forming) dalam mencegah air asam tambang maka dilakukan simulasi
enkapsulasi. Simulasi enkapsulasi batuan PAF ini dapat menggunakan uji kolom pelindian di mana batuan PAF akan dilapisi batuan NAF. Sampel batuan yang digunakan pada simulasi terdiri dari 3 jenis, yakni PAF mudstone, NAF mudstone, dan NAF sandstone. Pada ketiga sampel batuan dilakukan uji statik untuk mengetahui karakteristik sampel batuan dan dilakukan uji kolom pelindian
sebagai pembanding dalam simulasi pelapisan batuan PAF menggunakan batuan NAF dengan uji kolom pelindian. Dalam simulasi enkapsulasi uji kolom pelindian, batuan PAF dilapisi batuan NAF mudstone dengan persentase batuan
NAF yang bervariasi, yakni 25%, 50%, dan 60%. Selain itu digunakan pula pelapisan batuan PAF menggunakan batuan NAF sandstone dengan persentase batuan NAF yang bervariasi, yakni 25% dan 50%. Berdasarkan hasil simulasi ini, enkapsulasi batuan PAF menggunakan NAF sandstone tidak dapat mencegah air asam tambang, justru memicu terjadinya air asam tambang. Sedangkan
enkapsulasi batuan PAF menggunakan NAF mudstone sebanyak 50% dapat mencegah air asam tambang. Untuk simulasi enkapsulasi multilapis batuan PAF dengan batuan NAF mudstone (NAF-PAF-NAF-PAF) dengan variasi 40% NAF dan 50% NAF, simulasi tersebut juga dapat mencegah air asam tambang dengan hasil yang lebih baik pada 40% NAF mudstone dibandingkan simulasi 1 lapis 50% NAF mudstone.