Biodiesel merupakan salah satu alternatif bahan bakar kendaraan bermesin diesel. Dalam penggunaannya, biodiesel memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk mengantisipasi kekurangan dari biodiesel, biodiesel direaksikan dengan diesel konvensional. Kadar biodiesel dalam bahan bakar diesel menjadi amat diperhatikan. Hal ini untuk menjaga kualitas bahan bakar diesel baik untuk langsung digunakan di masyarakat maupun dalam skala industri. Instrumen pengukuran untuk mengukur kandungan biodiesel yang cepat, akurat, dan presisi serta mudah digunakan belum terdapat di masyarakat. Metode ultrasonik diharapkan mampu menjawab tantangan ini.
Untuk melakukan pengujian digunakan 2 jenis wadah uji dengan jarak antar tranduser yang berbeda, yaitu wadah uji panjang dengan jarak antar transduser 2,25 MHz sebesar 13,23 cm dan wadah uji pendek dengan jarak antar transduser 2 MHz sebesar 1,13 cm. Wadah uji panjang menghasilkan keluaran yang lebih presisi dan akurat dibandingkan dengan wadah uji pendek sehingga data waktu tempuh dengan wadah uji panjang digunakan sebagai masukan neural network. Masukan neural network lainnya juga berupa warna sampel uji dan viskositas kinematik biodiesel dalam suhu ruang.
Hasil interpretasi data menggunakan neural network dibandingkan dengan pendekatan linier. Regresi linier memiliki rata-rata kesalahan 24,51%. Pada NN 1 dan NN 3 rata-rata kesalahan keseluruhan sampel uji adalah sebesar 14,13% dan 14,58%. Dari ketiga neural network yang diuji, NN 2 menghasilkan rata-rata kesalahan terkecil, yaitu 12,66%.