Kemajuan teknologi gayaberat mikro selang waktu di permukaan untuk memantau perubahan massa fluida akibat proses injeksi dan produksi ke dalam reservoir berkembang pesat. Adanya teknologi pengukuran gayaberat melalui lubang bor membantu mengidentifikasi perubahan massa secara vertikal di dalam reservoir. Dengan menggunakan inversi linier mixed-determined antara data gayaberat permukaan dan lubang bor diharapkan dapat mengidentifikasi perubahan densitas dari pergerakan fluida di dalam reservoir secara akurat. Pada tugas akhir ini, program pemodelan ke depan divalidasi dengan software Geomodel sedangkan program pemodelan ke belakang di uji pada tiga model sintetik yaitu model sesar, single body, dan kompleks. Model sintetik dimodelkan dalam bentuk 3D dengan rapat massa tertentu. Selanjutnya, respon anomali hasil pemodelan ke depan digunakan sebagai komponen inversi.
Dalam hal ini, penulis menggunakan metode inversi linier mixed-determined dengan faktor bilangan peredam sebagai aspek penting untuk meminimalisasi kesalahan prediksi data dan kesalahan solusi. Berdasarkan hasil pengolahan data, menunjukkan bahwa program pemodelan ke depan telah layak digunakan. Pengujian terhadap program inversi menghasilkan bilangan Lagrange sebesar 0.1. Untuk mendapatkan nilai batas error sebesar 0.1 μGal dibutuhkan model awal yang lebih tebal dan lebar dibanding model aslinya. Selain itu, aplikasi dari joint inversion juga dapat memetakan perubahan densitas fluida yang lebih akurat dan jelas daripada inversi hanya di permukaan ataupun lubang bor.