digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kadmium merupakan logam berat yang banyak dimanfaatkan oleh industri untuk menghasilkan berbagai produk seperti digunakan pada industri pertambangan, industri pelapisan, industri plastik, industri tekstil, produk baterai Ni-Cd dan sebagai pigmen. Penggunaan Cd di berbagai industri tersebut merupakan sumber pencemaran kadmium di lingkungan. Kadmium dan senyawanya dikenal bersifat karsinogen terhadap manusia berdasarkan studi karsinogenitas yang dilakukan baik secara epidemiologi dan mekanismenya terhadap sel mamalia. Logam ini juga dapat mengiritasi saluran pernapasan dan juga paparan polutan ini dapat menyebabkan anemia, kerusakan ginjal, kerusakan paru-paru, penyakit tulang dengan efek yang mirip dengan osteoporosis dan penyakit itai-itai. Penghilangan ion logam dari air limbah dengan efektivitas yang baik, kini menjadi isu yang sangat penting. Metode yang biasa digunakan untuk menghilangkan logam berat dari air limbah diantaranya adalah pengedapan, pertukaran ion, ekstraksi pelarut, ultrafiltrasi, osmosis balik, elektrodialisis, dan adsorpsi. Adsorpsi adalah salah satu cara alternatif yang dapat digunakan untuk menghilangkan ion logam berat. Adsorpsi merupakan metode yang simpel, bebas dari endapan dan membutuhkan biaya serta tempat yang minim. Teh adalah satu dari beberapa minuman yang sangat populer di dunia. Dinding sel pada teh terbentuk dari selulosa dan hemiselulosa, lignin, tanin serta protein yang dapat digunakan sebagai adsorben. Pengunaan adsorben teh dalam bentuk serbuk memperbesar luas permukaan sebagai sisi aktif dari adsorben, namun bentuk serbuk akan menyulitkan proses pemisahan antara adsorben dengan adsorbat setelah proses adsorpsi ketika diaplikasikan pada sampel lingkungan. Maka dari itu, teknik mengenkapsulasi serbuk teh ke dalam Ca-alginat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Adsorben yang dipelajari pada penelitian ini adalah Ca-alginat (Ca-A) dan serbuk teh yang terenkapsulasi dalam Ca-alginat (STCa-A). Kondisi optimum adsorpsi ion Cd(II) diperoleh pada pH 4 dan waktu kontak 4 jam dengan kapasitas adsorpsi maksimum untuk Ca-A dan STCa-A berturut-turut sebesar 25,40 mg/g dan 28,60 mg/g yang diperoleh dengan metode batch. Proses adsorpsi ion Cd(II) mengikuti isoterm Langmuir dan kinetika pseudo orde dua. Adsorpsi sistem biner dilakukan dengan metode batch menggunakan logam Cd(II), Pb(II), Ni(II) dan Cu(II) dan diketahui bahwa adsorben Ca-A maupun STCa-A tidak selektif terhadap salah satu logam. Studi adsorpsi dan desorpsi STCa-A dilakukan dengan metode sirkulasi dan diketahui waktu minimum untuk mengadsorpsi semua ion Cd(II) adalah 300 menit. Proses desorpsi dilakukan menggunakan 35 mL HNO3 1 M menghasilkan % desorpsi sebesar 96,94%.