digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada saat menginjak umur pensiun, perusahaan akan memberikan sejumlah uang (lump sum). Pertanyaannya adalah akan dialokasikan kemanakah uang tersebut. Terdapat dua pilihan, yaitu dapat dialokasikan ke sebuah investasi yang konsekuensinya adalah orang tersebut akan dipusingkan dengan risiko kehilangan dari investasi dan diwajibkan untuk mengatur keuangannya sendiri dan memastikan uangnya cukup apabila ia hidup dalam waktu yang lama atau dapat dibelikan produk asuransi, life annuities, yang akan terasa sia-sia apabila si pemegang polis hidup dalam waktu yang singkat dan suatu saat membutuhkan biaya kesehatan yang cukup besar sehingga beneļ¬t yang diterima dari pihak asuransi tidak cukup untuk menutupinya. Teka-teki seseorang akan membeli produk life annuities atau tidak disebut dengan annuity puzzle. Faktanya adalah pada tahun 2012 baru hanya 7.5% tenaga kerja yang memiliki program pensiun. Pada tugas akhir ini, dalam menentukan membeli asuransi atau tidak, seseorang dipengaruhi faktor niat untuk mewariskan sebagian hartanya untuk keturunannya sehingga pada akhirnya akan diketahui orang yang pensiun dan memiliki niat mewarikan hartanya akan membeli asuransi atau tidak. Keputusan yang diambil seseorang tidak terlepas dari seberapa besar kepuasan yang diperoleh dengan memilih pilihan tersebut. Dalam ilmu ekonomi, kepuasan biasa disebut dengan utilitas. Dengan matematika, besarnya kepuasan seseorang dapat diukur dengan fungsi utilitas. Outcome kepuasan yang diamati adalah besar konsumsi dan sisa kekayaan. Adanya peluang setiap outcome mengakibatkan hasil yang diperoleh adalah sebuah ekspektasi utilitas. Dalam penelitian ini, akan dicari ekspektasi utilitas maksimum seseorang dengan menentukan besarnya konsumsi per periodenya. Untuk mendekatkan dengan kehidupan sehari-hari, akan dibagi beberapa kondisi, yaitu tidak membeli asuransi, membeli asuransi, sudah memiliki asuransi dan tidak membeli lagi, sudah mimiliki asuransi dan membeli lagi.