Potensi cadangan batubara peringkat rendah yang melimpah di Indonesia yang pemanfaatannya belum optimal menjadi latar belakang perlu dikembangkannya teknologi gasifikasi batubara peringkat rendah yang lebih efektif. Gasifikasi batubara adalah proses konversi batubara menjadi gas yaitu gas karbon monoksida (CO), hidrogen (H2), methan (CH4) tanpa atau dengan menggunakan agen gasifikasi seperti udara, O2, uap air, CO2 atau campuran gas-gas tersebut dalam suatu reaktor gasifikasi. Dalam pengembangan gasifikasi batubara masih memiliki beberapa kekurangan yaitu konsumsi energi yang besar, suhu reaksi yang tinggi, pemurnian yang sulit dari produk gas yang terbentuk. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh agen gasifikasi oksigen, campuran oksigen steam, dan steam terhadap komposisi gas yang dihasilkan, meneliti pengaruh suhu prosess gasifikasi terhadap komposisi gas yang dihasilkan dan membandingkan produk gas yang dihasilkan dari gasifikasi batubara peringkat rendah tanpa menggunakan katalis dan gasifikasi dengan menggunakan katalis nikel dan K2CO3 serta mengetahui pengaruh penambahan katalis tersebut pada proses gasifikasi terhadap produk gas yang dihasilkan
Pada penelitian ini, dilakukan percobaan gasifikasi terhadap batubara peringkat rendah yang berasal dari Aceh, Wara dan PKN (Bulungan Kalimantan Timur) dengan menggunakan reaktor fluidized bed. Variabel dalam percobaan gasifikasi adalah ukuran butir batubara, suhu, dan agen gasifikasi. Ukuran butir batubara yang digunakan adalah -20 + 40 mesh. Suhu percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 600oC, 700oC dan 800oC. Agen gasifikasi yang digunakan adalah oksigen, campuran oksigen steam dan steam. Percobaan yang dilakukan adalah gasifikasi batubara tanpa menggunakan katalis dan menggunakan katalis Nikel dan K2CO3
Hasil penelitian menunjukkan komposisi syngas dengan agen gasifikasi oksigen dan agen gasifikasi campuran steam oksigen menghasilkan gas CO lebih tinggi dibandingkan dengan H2, Sebaliknya, untuk agen gasifikasi steam komposisi H2 lebih tinggi dibandingkan dengan CO. Penggunaan katalis nikel dan K2CO3 dapat meningkatkan nilai NHV, Effisiensi cold gas dan nilai konversi karbon serta menurunkan suhu gasifikasi. Gasifikasi dengan katalis K2CO3 menghasilkan nilai NHV lebih tinggi dibandingkan dengan gasifikasi tanpa katalis atau menggunakan katalis nikel (12.107,34 kJ/Kg) terjadi pada batubara PKN pada suhu 700oC dengan agen gasifikasi campuran steam dan oksigen. Pada variabel percobaan yang sama, effisiensi cold gas pada gasifikasi menggunakan katalis K2CO3 menghasilkan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan gasifikasi tanpa katalis atau menggunakan katalis nikel (59,79%) terjadi pada gasifikasi batubara PKN pada suhu 700oC menggunakan agen gasifikasi campuran oksigen steam. Gasifikasi menggunakan katalis nikel menghasilkan nilai konversi karbon lebih tinggi dibandingkan tanpa katalis atau menggunakan katalis K2CO3 (62,97%) terjadi pada gasifikasi batubara PKN pada suhu 600oC dengan agen gasifikasi oksigen.