digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pada saat melakukan observasi ada suatu faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan angin secara besar, faktor tersebut merupakan kekasaran permukaan. Kekasaran permukaan akan mempengaruhi kecepatan angin di dua ketinggian yang berbeda. Ketinggian untuk pengamatan angin biasanya dilakukan di 10 meter. Dan oleh karena itu pada penelitian kali ini akan dilakukan perbandingan dengan pengamatan angin di ketinggian permukaan dan di ketinggian 10 meter. Untuk melihat efek kekasaran permukaan pada kecepatan angin di dua ketinggian yang berbeda Metode untuk mendapatkan hasil kekasaran permukaan setidaknya dibutuhkan 2 anemometer dipasang di 2 ketinggian yang berbeda. Ketinggian 2 meter dipilih dikarenakan ketinggian itu merupakan ketinggian angin permukaan. Dan ketinggian 10 meter dipilih dikarenakan pada ketinggian itu angin rata-rata sudah bebas hambatan Anemometer dapat berfungsi dengan baik dengan cuaca hujan maupun panas. Perhitungan dengan menggunakan rumus logaritmik menghasilkan hasil yang kurang baik untuk angin permukaan. Pola arah angin diurnal cukup terlihat untuk daerah kajian landai dengan hambatan 50-100cm. Turbulensi skala kecil mengakibatkan arah angin yang bervariasi di daerah gedung. Pola diurnal juga terjadi disaat melihat kecepatan angin dimana kecepatan angin terlihat jauh lebih kencang di siang hari dan jauh lebih kecil di malam hari.. Disaat dilakukan perbandingan dengan anemometer davis terjadi overestimasi di kedua anemometer rancang bangun di kecepatan 1.5-3.3m/s