Tangerang Selatan memiliki potensi pengembangan terkait angin namun penelitian
mengenai profil angin di daerah tersebut masih sedikit. Berdasarkan U.S. Energy
Information Administration, ditunjukkan bahwa permintaan terhadap energi
terbarukan kian meningkat hingga 30% setiap dekade secara global. Minimnya riset
menjadi permasalahan utama dalam pengembangan sektor energi terbarukan.
Dengan menggunakan data SODAR 2020-2022, penelitian ini berfokus pada
pengaruh tutupan lahan dan arah angin terhadap profil angin untuk pengembangan
potensi sektor energi dari aspek meteorologi di Tangerang Selatan dan sekitarnya.
Penelitian ini melakukan analisis data SODAR yang merepresentasikan kecepatan
dan arah angin horizontal. Data arah angin per 10 menit ditentukan arah angin
dominannya, yang terbagi menjadi empat, timur laut, tenggara, barat laut, dan barat
daya, dari ketinggian 20 sampai 200 meter berdasarkan tutupan lahan yang berbedabeda.
Lalu, tiap arah mata angin yang dirata-ratakan adalah representasi profil angin
di daerah datangnya angin. Penelitian ini menganalisis seluruh waktu yang dibagi
menjadi 4 kelompok jam yaitu pukul 00.00-06.00, 06.00-12.00, 12.00-18.00, dan
18.00-00.00, serta tiap musim (DJF, MAM, JJA, dan SON).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa profil angin seluruh waktu paling
cepat untuk ketinggian 0 sampai 120 meter terdapat pada angin tenggara. Kemudian
pada ketinggian 120 sampai 200 meter, profil angin tercepat berubah menjadi angin
barat daya. Profil angin paling lambat konsisten pada angin barat laut. Profil angin
tidak sensitif terhadap musim karena profil angin tiap musim cenderung sama, tidak
menunjukkan perubahan yang signifikan. Pada penelitian ini, tutupan lahan tidak
begitu berpengaruh terhadap profil angin yang dihasilkan karena daerah paling
tinggi rasio pemukimannya tidak menghasilkan profil angin paling lambat dan
daerah paling rendah rasio pemukimannya tidak konsisten menghasilkan profil
angin paling cepat.