digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kebutuhan akan tenaga kerja yang handal dalam menunjang proses tambang di divisi tambang permukaan PTFI sangatlah tinggi. Dengan rencana tambang yang sudah dibuat tenaga kerja adalah memegang peranan agar supaya rencana tambang tersebut dapat terlaksana dengan baik. Tanpa perencanaan dan pelayanan baik pada administrasi ketenagakerjaan akan berdampak pada upaya pemenuhan rencana tambang (produksi). Dalam hal pelayanan jasa ketenagakerjaan di divisi tambang permukaan, saat ini masing masing admin department bertanggung jawab dalam memberikan layanan jasa dimaksud. Dengan banyaknya departemen dibawah divisi tambang permukaan maka tiap admin menghasilkan kinerja layanan yang berbeda satu sama lain dalam melayani pelanggannya. Dengan masih terdapat banyaknya keluhan dari pelanggan mengenai jasa layanan tersebut, ini disebabkan karena pola organisasi yang tidak terintegrasi dan yang terpenting belum diterapkannya sistem manajemen kinerja sehingga tidak mempunyai pengukuran kinerja, variable kinerja dan akuntabilitas yang terintegrasi kepada organisasi dan pelanggan. Penelitian yang dilakukan menghasilkan rancangan sistem manajemen kinerja dengan menggunakan langkah-langkah dari metode Integrated Performance Management System (IPMS). Sistem manajemen kinerja IPMS hanya menggunakan tiga perspektif untuk menentukan variable kinerja yaitu keluaran organisasi, proses operasi, dan sumber daya. Ketiga perspektif ini terintegrasi dan terkait dengan organisasi dan pelanggan. Perancangan sistem manajemen kinerja menghasilkan variable kinerja yang sesuai dengan keinginan pelanggan, yaitu kualitas dan akurasi layanan, ketepatan waktu layanan, dan jumlah layanan. Implementasi proyek perbaikan kinerja secara keseluruhan dimulai dari usaha rancangan perbaikan organisasi admin dalam satu payung sehingga sistem manajemen kinerja yang dirancang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan administrasi tenaga kerja secara berkesinambungan.