Kebutuhan akan tenaga kerja yang handal dalam menunjang proses tambang di divisi
tambang permukaan PTFI sangatlah tinggi. Dengan rencana tambang yang sudah dibuat
tenaga kerja adalah memegang peranan agar supaya rencana tambang tersebut dapat
terlaksana dengan baik. Tanpa perencanaan dan pelayanan baik pada administrasi
ketenagakerjaan akan berdampak pada upaya pemenuhan rencana tambang (produksi).
Dalam hal pelayanan jasa ketenagakerjaan di divisi tambang permukaan, saat ini
masing masing admin department bertanggung jawab dalam memberikan layanan jasa
dimaksud. Dengan banyaknya departemen dibawah divisi tambang permukaan maka tiap
admin menghasilkan kinerja layanan yang berbeda satu sama lain dalam melayani
pelanggannya. Dengan masih terdapat banyaknya keluhan dari pelanggan mengenai jasa
layanan tersebut, ini disebabkan karena pola organisasi yang tidak terintegrasi dan yang
terpenting belum diterapkannya sistem manajemen kinerja sehingga tidak mempunyai
pengukuran kinerja, variable kinerja dan akuntabilitas yang terintegrasi kepada organisasi dan
pelanggan.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan rancangan sistem manajemen kinerja dengan
menggunakan langkah-langkah dari metode Integrated Performance Management System
(IPMS). Sistem manajemen kinerja IPMS hanya menggunakan tiga perspektif untuk
menentukan variable kinerja yaitu keluaran organisasi, proses operasi, dan sumber daya.
Ketiga perspektif ini terintegrasi dan terkait dengan organisasi dan pelanggan. Perancangan
sistem manajemen kinerja menghasilkan variable kinerja yang sesuai dengan keinginan
pelanggan, yaitu kualitas dan akurasi layanan, ketepatan waktu layanan, dan jumlah layanan.
Implementasi proyek perbaikan kinerja secara keseluruhan dimulai dari usaha
rancangan perbaikan organisasi admin dalam satu payung sehingga sistem manajemen kinerja
yang dirancang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas layanan administrasi tenaga
kerja secara berkesinambungan.