Sejak tahun 2020, penggunaan AI sudah menjadi halumum di agensi periklanan
untuk mempercepat produksi penulisan naskah dan visual untuk memenuhi
kebutuhan era digital. Dentsu Creative, salah satu dari lima agensi periklanan
terbesar di Indonesia, telah mengalami perubahan operasional yang signifikan
akibat integrasi AI, terutama dalam Strategic planning, Creativity, dan Internal
Productionl. Namun, kualitas konten yang dihasilkan AI dibandingkan dengan
kreativitas manusia tetap menjadi perdebatan di kalangan profesional periklanan.
Kekhawatiran ini muncul dari kurangnya penilaian dan evaluasi yang konkrit
untuk memantau kualitas konten yang dihasilkan AI. Studi ini menggunakan
pendekatan mixed-method untuk mengatasi tantangan dalam memenuhi
permintaan konten yang tinggi sambil mempertahankan standar kreatifitas yang
kualitas. Studi ini mengusulkan sebuah Sistem Manajemen Kinerja (PMS) untuk
agensi periklanan tingkat makro guna memantau dan mengoptimalkan penggunaan
alat AI. Metode kuantitatif digunakan mengukur tingkat integrasi AI dalam agensi
dan reaksi audiens, sementara In-Depth Interviews secara kualitatif dilakukan
untuk mendapatkan perspektif dari para profesional periklanan mengenai.
Correlation Analysis dan Proses Hierarki Analitik (AHP) digunakan untuk
menemukan strategi prioritas yang Dentsu Creative perlukan. PMS ini bertujuan
untuk menyeimbangkan peningkatan kapasitas produksi konten dengan kualitas
dan integritas kreatif, meningkatkan penciptaan nilai bagi klien.
Studi ini mengusulkan strategi bisnis untuk memanfaatkan AI demi efektivitas biaya
dan investasi strategis. Implementasi PMS ini memungkinkan agensi mengelola
integrasi AI secara efektif, memastikan percepatan produksi konten tanpa
mengorbankan kualitas. Pendekatan ini menjawab kebutuhan pasar dengan
strategi inovasi berkelanjutan untuk industri periklanan.