Cekungan Sumatra Tengah merupakan salah satu dari banyak cekungan
penghasil minyak dan gas bumi di Indonesia. Pemetaan geologi permukaan di
daerah XIII Kotokampar dan sekitarnya, mencakup Kabupaten Kampar, Provinsi
Riau, diharapkan dapat memberikan data geologi tambahan di cekungan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tatanan geologi daerah ini dan
mempelajari kerakteristik rekahan pada batuan dasar (basement) yang tersingkap di
daerah penelitian. Secara geografis daerah penelitian berada pada 1000 45’ 40.5475’’
E - 1000 51’ 36.2887’’ E dan 00 17’ 5.2174’’ N -00 20’ 53.1574’’ N dengan luas 77
km2 (7 km x 11 km).
Satuan geomorfologi daerah penelitian, dibagi menjadi tiga satuan, yaitu
Satuan Perbukitan Kompleks, Satuan Dataran Denudasi, dan Satuan Dataran Banjir.
Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas enam satuan litosratigrafi dan Satuan
Endapan Aluvial. Satuan batuan tertua pada daerah penelitian merupakan batuan dasar
(besement) dari Cekungan Sumatra Tengah yaitu Satuan Batuan Metamorf dan Satuan
Greywacke yang berumur Karbon-Perm Awal. Akibat meningkatnya aktivitas
magmatisme, pada Zaman Perm Tengah-Jura Awal kedua satuan ini diintrusi oleh
Satuan Intrusi Granit. Selanjutnya Satuan Batupasir diendapkan secara tidak selaras
diatas batuan dasar (basement) berupa endapan kipas alluvial dan diikuti oleh Satuan
Batulanau, yang terendapkan pada Kala Eosen-Oligosen Akhir di lingkungan dataran
banjir. Selanjutnya Satuan Batupasir-Konglomerat diendapkan secara tidak selaras
diatasnya pada lingkungan sungai teranyam yang berumur Miosen Awal, dan yang
terakhir Satuan Endapan Aluvial yang mengerosi seluruh satuan batuan dibawahnya
yang terbentuk pada Kala Holosen dan masih berlangsung sampai saat ini.
Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Sesar
Normal Silam yang terjadi pada Kala Eosen-Oligosen Akhir, Sesar Normal Bomban,
Sesar Mendatar Menganan Dusun, Sesar Mendatar Mengiri Kwalan, dan Sesar
Mendatar Menganan Pulaugadang yang terbentuk akibat fase kompresi Sumatra yang
terjadi pada Kala Pliosen sampai sekarang. Tegasan utama daerah penelitian berarah
timurlaut-baratdaya.
Orientasi umum kekar gerus dan joint pada daerah penelitian berarah
Timurlaut-Baratdaya, sedangkan vein relatif berarah Baratlaut-Tenggara. Berdasarkan
analisis distribusi spasi dan bukaan (aperture) rekahan menggunakan distribusi
kumulatif power-law pada Satuan Batuan Metamorf dan Satuan Greywacke, diperoleh
bahwa distribusi spasi antar rekahan dan bukaan (aperture) rekahan mengikuti
distribusi power-law dan hadir dalam kondisi fraktal atau scale-invariant. Sedangkan
rata-rata densitas rekahan pada daerah penelitian adalah 0.3 % - 1.8 %