digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Cekungan Sumatra Tengah merupakan salah satu dari banyak cekungan penghasil minyak dan gas bumi di Indonesia. Pemetaan geologi permukaan di daerah XIII Kotokampar dan sekitarnya, mencakup Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, diharapkan dapat memberikan data geologi tambahan di cekungan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tatanan geologi daerah ini dan mempelajari kerakteristik rekahan pada batuan dasar (basement) yang tersingkap di daerah penelitian. Secara geografis daerah penelitian berada pada 1000 45’ 40.5475’’ E - 1000 51’ 36.2887’’ E dan 00 17’ 5.2174’’ N -00 20’ 53.1574’’ N dengan luas 77 km2 (7 km x 11 km). Satuan geomorfologi daerah penelitian, dibagi menjadi tiga satuan, yaitu Satuan Perbukitan Kompleks, Satuan Dataran Denudasi, dan Satuan Dataran Banjir. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas enam satuan litosratigrafi dan Satuan Endapan Aluvial. Satuan batuan tertua pada daerah penelitian merupakan batuan dasar (besement) dari Cekungan Sumatra Tengah yaitu Satuan Batuan Metamorf dan Satuan Greywacke yang berumur Karbon-Perm Awal. Akibat meningkatnya aktivitas magmatisme, pada Zaman Perm Tengah-Jura Awal kedua satuan ini diintrusi oleh Satuan Intrusi Granit. Selanjutnya Satuan Batupasir diendapkan secara tidak selaras diatas batuan dasar (basement) berupa endapan kipas alluvial dan diikuti oleh Satuan Batulanau, yang terendapkan pada Kala Eosen-Oligosen Akhir di lingkungan dataran banjir. Selanjutnya Satuan Batupasir-Konglomerat diendapkan secara tidak selaras diatasnya pada lingkungan sungai teranyam yang berumur Miosen Awal, dan yang terakhir Satuan Endapan Aluvial yang mengerosi seluruh satuan batuan dibawahnya yang terbentuk pada Kala Holosen dan masih berlangsung sampai saat ini. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian adalah Sesar Normal Silam yang terjadi pada Kala Eosen-Oligosen Akhir, Sesar Normal Bomban, Sesar Mendatar Menganan Dusun, Sesar Mendatar Mengiri Kwalan, dan Sesar Mendatar Menganan Pulaugadang yang terbentuk akibat fase kompresi Sumatra yang terjadi pada Kala Pliosen sampai sekarang. Tegasan utama daerah penelitian berarah timurlaut-baratdaya. Orientasi umum kekar gerus dan joint pada daerah penelitian berarah Timurlaut-Baratdaya, sedangkan vein relatif berarah Baratlaut-Tenggara. Berdasarkan analisis distribusi spasi dan bukaan (aperture) rekahan menggunakan distribusi kumulatif power-law pada Satuan Batuan Metamorf dan Satuan Greywacke, diperoleh bahwa distribusi spasi antar rekahan dan bukaan (aperture) rekahan mengikuti distribusi power-law dan hadir dalam kondisi fraktal atau scale-invariant. Sedangkan rata-rata densitas rekahan pada daerah penelitian adalah 0.3 % - 1.8 %