Persaingan dalam pasar internasional yang semakin meningkat seiring sistem
perdagangan bebas yang telah dianut pemerintah indonesia berakibat
meningkatnya persaingan antara produk lokal dengan produk luar negeri.
Pemerintah telah mempersiapkan diri dengan menerapkan standar produk yang
diharapkan dapat melindungi industri nasional.
Penerapan SNI di indonesia masih menghadapi banyak kendala. Salah satu
kendala yang dihadapi industri adalah dalam pemenuhan produk terhadap standar
yang digunakan. Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan suatu produk tidak
mampu memenuhi suatu standar adalah faktor kompetensi sumber daya manusia,
bahan baku dan teknologi yang digunakan.
Penelitian sebelumnya yang terkait adalah Gunawan (2010) dan Idayati (2010),
dimana keduanya merancang model kaji ulang standar dengan menerjemahkan
kontribusi komponen teknologi pada elemen-elemen standar. Sedangkan
penelitian ini mengkaji tingkat technoware di industri. Technoware berupa
fasilitas fisik yang digunakan, yaitu mesin dan peralatan industri untuk
transformasi sumber daya menjadi produk dalam memenuhi persyaratan SNI
menggunakan metode QFD.
Implementasi model rancangan dari objek penelitian secara keseluruhan
memperlihatkan sebanyak 45 % proses produksi belum mampu memenuhi
persyaratan SNI. Hal ini ditunjukkan dengan nilai gap yang positif. Di sisi lain,
berdasarkan hasil analisa keterkaitan, dapat dilihat bahwa peningkatan tingkat
derajat kecanggihan technoware tidak menjamin penurunan jumlah produk yang
reject di kedua perusahaan.