digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam dua tahun terakhir ini telah menerapkan sistem Base Business, suatu sistem untuk mencapai keunggulan beroperasi yang bertujuan untuk mengendalikan fasilitas produksi yang ada untuk dapat memaksimumkan keandalan dan keuntungan finansial. Salah satu komponen kritikal dari Base Business tersebut adalah Surface Equipment Reliability Improvement (SERIP), yang merupakan manajemen operasi dalam menangani manajemen aset dari fasilitas dan peralatan produksi, proses dan prosedur, termasuk manusia yang kesemuanya dikendalikan dalam satu sistem. Sebagai suatu perusahaan yang berkelas dunia, maka CPI dituntut untuk memiliki keunggulan operasi dalam sistem pemeliharaan yang kelas dunia agar tidak muncul berbagai masalah akibat sistem pemeliharaan dan operasi yang tidak memadai. Misalnya, kegagalan fungsi pada berbagai aset produksi yang diikuti oleh banyaknya downtime yang berakibat pada kehilangan produksi, atau banyaknya overtime dan jumlah tenaga kerja yang tidak efisien, pengadaan suku cadang yang tidak terkontrol sebagai akibat dari perencanaan pengadaan yang tidak baik, atau bahkan bisa terjadi kerusakan aset produksi yang mengakibatkan kecelakaan tenaga kerja dan pencemaran lingkungan. Pencapaian tingkatan world class, apakah itu dengan menggunakan SERIP ataupun menggunakan metode pencapaian lainnya, membutuhkan usaha yang sangat berat dan waktu yang lama. Untuk bisa memahami SERIP dan kaitannya dengan world class maintenance, dapat mengacu pada pola atau alur pemikiran yang terstruktur pada segitiga Campbell. Salah satu proses dalam SERIP maupun dalam segitiga Campbell tersebut adalah Reliability Centered Maintenance (RCM). Konsep RCM telah diadopsi oleh beberapa negara dan operasi industri sebagai strategi dalam melakukan pemeliharaan peralatan. RCM menerapkan strategi pemeliharaan berdasarkan akibat dan ongkos kegagalan. Sebagai tambahan, RCM berusaha mengurangi pemeliharaan dan memperbaiki keandalan sepanjang siklus umur dengan menggunakan teknik proaktif seperti memperbaiki spesifikasi desain, integrasi pengawasan kondisi di proses produksi