digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi fitokimia menunjukkan tumbuhan genus Morus menghasilkan beberapa senyawa fenolik yang terprenilasi diantaranya adalah jenis stilbenoid, 2-arilbenzofuran, flavonoid, dan adduct Diels-Alder. Jika dibandingkan dengan senyawa fenol yang tidak terprenilasi, adanya substituen isoprenil pada kerangka senyawa fenol mampu meningkatkan bioaktivitasnya. Sebagai contoh senyawa yang memiliki gugus prenil seperti artokarpin memiliki sifat sitotoksik lebih baik terhadap sel murin leukimia P388, dibandingkan dengan senyawa norartokarpetin yang tidak memiliki gugus prenil. Pada penelitian ini dilakukan studi awal terhadap enzim yang terlibat dalam proses prenilasi yaitu kelompok preniltransferase, yang diisolasi dari daun dan kulit ranting Morus macroura. Ekstrak enzim disiapkan dengan cara homogenisasi dan difraksinasi menggunakan amonium sulfat 20%. Ekstrak enzim dari daun diberi kode ED dan hasil fraksinasinya diberi kode AD. Sedangkan dari kulit ranting diberi kode EK dan AK berturut-turut untuk ekstrak enzim hasil homogenisasi dan fraksinasi amonium sulfat. Aktivitas preniltransferase dideteksi dengan cara inkubasi masing-masing ekstrak enzim dengan norartokarpetin (flavon yang tidak terprenilasi) dan dimetilalil pirofosfat (DMAPP) sebagai donor prenil selama 24 jam pada suhu 30oC. Produk dideteksi dengan HPLC dan dikonfirmasi menggunakan LC-MS setelah diekstraksi menggunakan etil asetat. Hasil HPLC menggunakan kolom HPLC fasa terbalik C18 untuk ED dan AD memberikan puncak pada waktu retensi 1,4 menit untuk substrat dan 4,3 menit untuk produk. Hasil reaksi selanjutnya dikonfirmasi menggunakan LC-MS dan terdeteksi nilai m/z (M-H)- 421,1546 pada pola spektrum massanya, dimana massa molekul tersebut setara dengan norartokarpetin yang terprenilasi dua kali. Sedangkan deteksi aktivitas pada EK, analisis HPLC menggunakan kolom yang sama memberikan puncak pada waktu retensi 1,4 menit untuk substrat dan 2,1 menit untuk produk. Hasil LC-MS untuk produk reaksi tersebut memberikan nilai m/z (M-H)+ 457,2150 yang diduga sebagai norartokarpetin yang terprenilasi dua kali dan terhidroksilasi dua kali. Namun ketika waktu reaksi diubah menjadi 8 jam, produk yang terdeteksi menjadi norartokarpetin terprenilasi dua kali dan terhidroksilasi satu kali dengan nilai m/z ii (M-H)+ 437,2063. Berdasarkan hasil tersebut maka pada ekstrak enzim dari kulit ranting mengandung enzim yang memiliki aktivitas preniltransferase dan hidroksilase.