Pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan penting dalam pengembangan perdesaan di Indonesia. Akan tetapi, permasalahan klasik yang masih sering dihadapi dalam pengembangan wilayah, yaitu adanya stagnasi dalam perkembangan desa. Hal ini salah satunya disebabkan karena produktivitas pertanian yang masih rendah sehingga menyebabkan kemiskinan yang dialami petani dan masyarakat perdesaan lain. Rendahnya produktivitas pertanian, tidak hanya dilihat dari volume produksi, tapi juga nilai produksi. Dengan nilai produksi yang tinggi akan mampu meningkatkan pula penghasilan sekaligus kesejahteraan petani. Akan tetapi, permasalahan yang sering dihadapi petani adalah tidak mampu meningkatkan nilai produksi karena adanya keterbelakangan kelompok tani itu sendiri. Keterbelakangan tersebut sering dikaitkan dengan ketradisionalan dalam perilaku dan cara bertani mereka. Mengingat keterbatasan yang dimiliki petani dalam mengembangkan pertanian tersebut, maka diperlukan bantuan/dorongan dari pihak luar sehingga mampu menopang proses pembangunan. Transfer inovasi merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendorong pembangunan pada masyarakat petani di perdesaan agar dapat berkembang sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kapasitas produktif mereka. Dengan kapasitas petani yang memadai, akan dapat membangun pertanian dan mengembangkan wilayah tersebut. Hal ini pada akhirnya akan mengarah kepada kesejahteraan petani dan masyarakat perdesaan pada umumnya.