digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Institusi atau lembaga pendidikan tinggi dapat dilihat sebagai institusi yang bergerak di sektor jasa. Sejalan dengan kecenderungan yang berlangsung di sektor jasa, perhatian terhadap kualitas pelayanan institusi pendidikan tinggi juga semakin meningkat. Seiring dengan semakin ketatnya tingkat persaingan, kualitas pelayanan pendidikan yang diberikan oleh institusi atau lembaga penyelenggara pendidikan tinggi menjadi faktor yang sangat penting yang memerlukan perhatian yang lebih untuk tetap dijaga dan senantiasa ditingkatkan secara terus menerus agar dapat memenuhi tuntutan atau harapan mahasiswa yang semakin meningkat. Beberapa penelitian mengenai layanan pendidikan pada pendidikan tinggi telah dilakukan dengan menggunakan model-model kualitas pelayanan seperti: Servqual (service quality), Servperf (service performance), Eduqual (educational service quality) Intqual (internal quality), Uniserqual (university service quality). Penelitian ini dilakukan untuk merancang model kualitas pelayanan pada pendidikan tinggi dengan mengunakan model student satisfaction inventory (SSI) berbasis kompetensi yang disesuaikan dengan kurikulum dan karakteristik layanan pendidikan tinggi profesional pada Pendidikan Tinggi Kimia Industri-Medan. Model student satisfaction inventory (SSI) telah diakui oleh berbagai institusi pendidikan mampu mengakomodir secara khusus kebutuhan mahasiswa akan layanan pendidikan tinggi dan memiliki tingkat validity dan reliability yang tinggi, oleh karena itu model ini telah digunakan sangat luas di berbagai layanan pendidikan tinggi. Pengukuran kualitas pelayanan dalam sistem merupakan pedoman dasar bahwa selain output (keahlian dan pengetahuan) juga perlu penilaian proses (pengalaman pembelajaran) yang dapat memberikan ukuran kualitas secara tepat dalam sistem pendidikan tinggi yang kompleks. Konfirmasi model dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada mahasiswa dan alumni. Teknik sampling yang digunakan adalah metode judgment sampling dan banyaknya mahasiswa dan alumni yang terlibat sebagai responden masing-masing sebanyak 124 dan 173 orang responden. Dengan menggunakan metode SEM (structural equation modelling) dan batuan software lisrel 8.70 untuk pengujian hipotesa, dapat disimpulkan bahwa kedua belas variabel yang dirancang berbasis kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan pendidikan tinggi yang diberikan. Pada akhir penelitian ini juga dihasilkan suatu instrumen (kuesioner) yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap pelayanan pendidikan tinggi profesional.