digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi rumah vernakular masyarakat asli Papua adalah sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji. Bangunan rumah di Papua dibangun oleh masyarakat setempat yang umumnya tidak memiliki keahlian khusus di dalam masalah pertukangan. Sistem sambungan yang digunakan merupakan transformasi dari sambungan ikat yang pernah ada dan digunakan pada rumah tradisional Papua dan saat ini beralih ke sambungan paku. Peralihan tersebut ternyata menimbulkan beberapa permasalahan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sistem sambungan ikat tradisional guna meningkatkan kualitas fisik rumah vernakular yang dihuni masyarakat di Papua saat ini. Metoda analisis yang digunakan adalah metode komparasi elaboratif dengan membandingkan antara sistem sambungan tradisional dan vernakular melalui empat variabel pembanding yaitu struktural, material, skill dan aplikasi arsitektural. Selanjutnya menentukan sistem sambungan vernakular yang masih dapat dipertahankan, memerlukan intervensi/perubahan dan yang tidak direkomendasikan untuk digunakan lagi. Dari hasil analisis terbukti bahwa sistem sambungan ikat tradisional masih relevan untuk digunakan di Papua saat ini. Sambungan tersebut dapat digunakan hingga masyarakat memahami sistem penyaluran gaya, pembebanan dan kekakuan dalam struktur serta telah dapat menggunakan sambungan kayu yang sesuai standar.