digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Manajemen proyek dikenal sebagai penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan dan teknik untuk proyek kegiatan untuk memenuhi persyaratan proyek. Hal ini dicapai melalui aplikasi dan integrasi dari proses manajemen proyek dari inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan pengendalian, dan penutupan (Project Management Institute). Salah satu area dalam manajemen proyek adalah manajemen resiko proyek. Manajemen resiko proyek adalah metode untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi dan melakukan mitigasi resiko. Proyek anjungan lepas pantai adalah salah satu dari sekian proyek yang membutuhkan banyak perhatian mengenai manajemen resiko. Karena proyek ini memiliki banyak kegiatan di dalamnya, manajemen resiko proyek harus dilaksanakan secara rinci untuk meminimalkan resiko yang dapat terjadi selama proyek. Isu atau masalah pada tugas akhir ini adalah penerapan manajemen resiko proyek untuk meminimalkan resiko pada THE PROJECT, terutama dalam tahap konstruksi. THE PROJECT adalah proyek yang digunakan dalam tugas akhir ini. Karena nama proyek harus dirahasiakan, nama proyek diubah menjadi THE PROJECT. Pun halnya dengan nama kontraktor sehingga nama kontraktor diubah menjadi COMPANY. Metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah benchmarking THE PROJECT dengan proyek serupa. Proyek-proyek yang dipilih untuk benchmarking adalah proyek yang memiliki kejadian besar, seperti ledakan dan platform yang tenggelam untuk mendapatkan pembelajaran dari hal tersebut. Benchmarking juga memproyeksikan selisih waktu 30 tahun dengan THE PROJECT untuk menemukan perbandingan mengenai implementasi teknologi di platform lepas pantai. Hasil tugas akhir ini adalah rencana pelaksanaan diusulkan berdasarkan belajar pelajaran dari pembandingan PROYEK dengan yang lain proyek. Pelaksanaan berencana terutama perhatian dalam tahap konstruksi dan akan digunakan sebagai perbaikan untuk proyek masa depan.