digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Cikarang telah menjadi kota industri dengan semakin banyaknya perusahaan nasional maupun internasional mengembangkan bisnis mereka di area tersebut. Situasi ini menarik semakin banyak pihak dari luar area Cikarang untuk datang, yang mengakibatkan meningkatnya permintaan kamar hotel di area ini. PT ABC melihat situasi ini sebagai sebuah peluang untuk mengembangkan usahanya dengan membangun hotel baru di Cikarang. Namun, sebelum merealisasikannya, perusahaan perlu menentukan strategi pembiayaan investasi yang akan dijalankan, dan mengevaluasi keuntungan yang akan dihasilkan dari investasi ini. Terdapat berbagai strategi finansial yang bisa digunakan oleh PT ABC, diantaranya pembiayaan menggunakan pinjaman dari pemegang saham, hutang jangka panjang dengan menggunakan pinjaman bank, dan pembiayaan publik melalui IPO saham. Studi ini diawali dengan analisa situasi bisnis, yang mencakup faktor lingkungan internal dan external bisnis yang dapat membantu menentukan kesuksesan dari investasi yang akan dilakukan oleh PT ABC. Setelah analisa situasi bisnis dilakukan, bisnis model dapat terbentuk yang kemudian akan dilanjutkan dengan analisa alternatif strategi finansial yang PT ABC dapat lakukan sehubungan dengan pembiayaan pembangunan hotel di Cikarang. Analisa ini akan didasarkan atas pengaruh masing-masing alternatif strategi terhadap tingkat pengembalian dari investasi tersebut. Hasil dari riset yang dilakukan menunjukkan bahwa alternatif strategi finansial yang terbaik untuk membiayai pembangunan hotel PT ABC di Cikarang adalah pembiayaan menggunakan hutang jangka panjang melalui pinjaman bank. Berdasarkan hasil penelitian, NPV yang didapat dari investasi tersebut, dibiayai oleh pinjaman bank, adalah Rp144,040,529,937. Sedangkan, NPV yang didapat dengan menggunakan 100 persen self financing adalah Rp75,448,131,674, dan Rp55,879,804,353 dengan IPO saham. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya cost of debt, Weighted Average Cost of Capital (WACC) yang digunakan untuk mengevaluasi investasi perusahaan dibiayai oleh pinjaman bank, lebih rendah dibandingkan dengan cost of capital yang digunakan untuk mengevaluasi investasi menggunakan dua alternatif strategi pembiayaan yang lain. Berdasarkan rekomendasi atas hasil penelitian yang telah dilakukan, pembangunan hotel PT ABC di Cikarang akan dibiayai dari pinjaman bank. Total investasi yang akan PT ABC keluarkan untuk hotel di Cikarang adalah sebesar Rp82,088,411,025. Rp71,429,154,775 akan digunakan untuk pembangunan hotel, sedangkan Rp10,659,256,250 digunakan untuk pembelian tanah. Dengan pinjaman bank sebesar Rp50,000,408,343, 70 persen pembiayaan pembangunan hotel, atau 60.91 persen total pembiayaan investasi Hotel XYZ Cikarang, akan melalui pinjaman bank. Keywords: strategi pembiayaan, analisa investasi, hotel