digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. Ajisaka Destar Utama (PT. ADU) merupakan perusahaan survei pemetaan skala nasional dan melakukan kegiatan bisnis di wilayah Indonesia. Walaupun dapat menjaga keuntungan, perusahaan yang telah berusia sembilan belas tahun ini memiliki kekurangan dalam manajemen. Berkembangnya industri tidak didukung situasi bisnis yang baik. Selain itu, masuknya pemain baru dan kemungkinan terjadinya ketidakstabilan politik dan ekonomi akan menjadi tantangan bagi perusahaan di industri. PT. ADU perlu memformulasikan strategi perusahaan untuk mencapai visinya di masa depan. Proses formulasi strategi dimulai dengan analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan beberapa metode: Analisis PESTEL, Analisis Porter’s Five Forces, Analisis Resource Based View, Analisis Rantai Nilai dan Analisis Keunggulan Kompetitif yang berkelanjutan. Setelah mendapatkan informasi dari analisis lingkungan, tahap berikutnya adalah menciptakan beberapa alternatif strategi dengan menggunakan metode berikut: Analisis SWOT, Matriks EFAS, Matriks IFAS, Matriks SFAS, Matriks IE, Matriks TOWS dan Matriks Grand Strategy. Alternatif strategi tersebut akan digunakan untuk memformulasikan strategi perusahaan yang akan diselaraskan mulai dari strategi korporasi hingga strategi fungsional. Namun, karena perusahaan selama ini belum memiliki pernyataan visi, misi dan tata nilai, maka analisis visi, misi dan tata nilai akan sangat dibutuhkan, karena akan diselaraskan dengan strategi perusahaan. Berdasarkan hasil analisis, strategi korporasi yang akan diimplementasikan oleh PT. ADU adalah Directional Strategy dengan fokus pada strategi pengembangan melalui penetrasi pasar, yaitu dengan melakukan penetrasi pasar lebih lanjut untuk menjangkau pasar yang sebelumnya belum terlayani. Untuk mendukung strategi penetrasi pasar, perusahaan memerlukan strategi bisnis yang baik yaitu cost-leadership. Cost-leadership telah menjadi keunggulan kompetitif perusahaan di industri dan dapat digunakan untuk menarik konsumen melalui harga jual yang lebih rendah. Selanjutnya, strategi penetrasi pasar dan cost-leadership akan didukung oleh strategi fungsional yang terdiri dari strategi marketing, keuangan, riset dan pengembangan, operasi dan sumber daya manusia. PT. ADU perlu menjaga keunggulan kompetitif yang telah dimiliki sekaligus meningkatkan daya saing melalui implementasi beberapa strategi. Beberapa strategi baru yang dapat diambil oleh perusahaan termasuk: jumlah personel yang cukup, manajemen hubungan pelanggan, pemasaran menggunakan media digital, monitor dan kontrol terhadap pengeluaran dan biaya, membentuk kapabilitas melalui pengalaman, pengambilan ilmu dan keahlian dari pihak luar, menjadi pengikut teknologi, pelayanan massa, manajemen pemasok dan bahan baku, dan regenerasi. Kesimpulannya, PT. ADU saat ini memiliki keunggulan kompetitif di dalam industri, tetapi perusahaan perlu bersiap untuk tantangan di masa yang akan datang. Melalui analisis mengenai lingkungan perusahaan, terdapat beberapa alternatif strategi yang dapat dipilih oleh perusahaan. Setelah menciptakan pernyataan visi, misi dan tata nilai perusahaan, perusahaan dapat menyelaraskan pemilihan strategi perusahaan mulai dari tingkat korporasi hingga tingkat fungsional. Keseluruhan formulasi strategi akan membantu perusahaan untuk mencapai mimpinya di masa yang akan datang.