Pemberdayaan Masyarakat Papua adalah misi yang selalu hadir disetiap program yang dicanangkan baik oleh Pemerintah terlebih Pemeritah Daerah. Penyediaan energi listrik yang dimungkinan sebagai sarana penunjang misi dimaksud belum menjadi program prioritas. Penyediaan tenaga listrik yang masih didominasi oleh PLN, dan masih mengandalkan energi BBM, menjadi kendala dalam peningkatan kualitas dan kuantitas listrik di Tanah Papua. Sementara ketersediaan sumberdaya air sungai sebagai energi terbarukan dapat menjadi energi alternatif dalam penyediaan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Tesis ini menguraikan studi kelayakan Pengembangan PLTMH di Provinsi Papua dengan menggunakan metoda kuantitatif untuk analisis finansial, dan metoda deskriptif kualitatif untuk analisis non finansial, terutama mengenai pemberdayaan masyarakat Kampung Papua, didalamnya termasuk dampak keekonomian dari pengembangan PLTMH. Kemudian menganalisis kemungkinan perubahan perilaku dari aktor-aktor PLTMH, baik sebagai objek program ataupun sebagai subjek program. Analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan metoda pemetaan outcome.
Dari analisis finansial diketahui biaya produksi listrik PLTMH di Provinsi Papua Barat berkisar Rp 463,97 hingga Rp 792,38 per kwh dibanding biaya produksi listrik rata-rata Ranting PLN Cabang Sorong dengan harga Rp 1.882,-per kwh. Sedangkan untuk Kabupaten Sorong Selatan sebagai Daerah Konsentrasi Penelitian ini, mencapai Rp 2.300 per kwh.
Pemberdayaan masyarakat kampung dengan keberadaan PLTMH dapat tercipta melalui produk energi listrik yang dihasilkan, bahkan dapat pula melalui pengelolaannya. Pemberdayaan melalui produk listrik berupa peningkatan ekonomi kerakyatan, dan secara tidak langsung juga berupa peningkatan dan pemerataan pendidikan, namun harus ditunjang dengan program-program konprehensip dari Pemerintah/Pemerintah Daerah.
Mencermati potensi sumber daya air Provinsi Papua Barat, kelayakan finansial dari PLTMH, manfaat sosial ekonomi masyarakat dalam rangka memberdayakan masyarakat, kemudian melihat kebutuhan listrik yang semakin bertambah mengikuti pertumbuhan penduduk dan peningkatan tingkat konsumsi listrik masyarakat, serta dengan harga BBM sebagai energi utama PLN yang juga terus mengalami kenaikan, maka penyediasan listrik dengan PLTMH dimasa akan datang mempunyai prospek untuk dikembangkan.