Sebagai salah satu kawasan andalan DKI Jakarta yang memiliki nilai-nilai penting sejarah kota yang keberadaannya sebagai bagian dari cikal bakal DKI Jakarta dan masih memiliki peninggalan bangunan bersejarah sesuai dengan aturan penentuan kota tua sebagai kawasan cagar budaya , kawasan kota tua dapat dimaksimalkan potensinya sebagai cagar budaya terutama dari segi pariwisata sehingga muncul efek bangkitan yang memacu perkonomian kota. Dalam proses revitalisasinya kawasan kota tua memiliki pemasalahan-permasalahan penting yang harus ditangani salah satunya masalah parkir yang tidak memadai padahal tempat parkir merupakan elemen yang harus ada pada saat akhir atau tujuan perjalanan telah tercapai. Tujuan dari penelitian ini mengidentifikasi perbandingan antara kebutuhan parkir di blok 4 Kawasan Fatahillah dan ketersediaan lahan parkir eksisting serta rencana penyediaan lahan parkir dalam masterplan. Blok 4 terdapat di zona 2 (kawasan fatahillah) dan termasuk kawasan yang sangat potensial bagi Kota Jakarta karena di dalamnya terdapat
cukup banyak bangunan penting, baik bangunan bersejarah maupun pekantoran dan niaga. Dalam penelitian ini pemilihan sampel pengunjung Kota Tua dilakukan secara purposive sampling, yaitu mewakili blok 4 pada kawasan Fatahillah Kawasan Kota Tua DKI Jakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling karena dianggap jumlah populasi rata-rata yang diobservasi penulis hanya bersumber dari beberapa lokasi dengan
daya tarik terbesar dan yang memiliki data pengunjung. Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah analisis deskriptif untuk mengetahui besaran dari setiap variabelvariabel yang ditinjau dalam penelitian ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan lahan parkir yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan jumlah lahan parkir yang tersedia di kawasan ini. Kebutuhan petak parkir diakomodir hanya oleh parkir eksisting di sekitar lokasi tersebut yang juga masih kurang dari segi kuantitas dan kualitas. Rencana dalam Masterplan hanya mengakomodir kebutuhan parkir sepeda motor dan mobil pada hari kerja. Oleh karena itu diperlukan adanya kombinasi antara parkir on street dan off street dengan pengelolaan yang lebih baik atau apabila parkir on street dianggap bukan salah satu alternative, maka diperlukan sebuah perencanaan comprehensive dari pemerintah untuk memenuhi permintaan parkir yang ada sehingga rencana revitalisasi Kota Tua DKI Jakarta berjalan optimal.