Gas serpih merupakan gas alam yang terperangkap dalam batuan sedimen berbutir halus (formasi serpih) yang berpotensi sebagai batuan induk dalam industri minyak dan gas. Seiring dengan perkembangan teknologi, gas didalam serpih yang sebelumnya tidak diproduksi, saat ini berpotensi untuk diproduksi dalam jumlah yang besar. Cekungan Ombilin mempunyai batuan induk yang berpotensi sebagai penghasil hidrokarbon. Akan tetapi, potensi serpih sebagai penghasil gas dalam sistem shale play masih belum diketahui.
Evaluasi potensi gas serpih dilakukan pada interval Formasi Sangkarewang. Evaluasi diawali dengan melakukan tinjauan ulang terhadap laporan biostratigrafi, tinjauan ulang terhadap deskripsi batuan inti dan teras samping dan tinjauan ulang terhadap analisis geokimia batuan induk. Dari hasil analisis tersebut maka diinterpretasi bahwa objek penelitian berada pada daerah lakustrin.
Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis sumur berupa interpretasi petrofisika dan analisis geokimia. Interpretasi petrofisika yang dilakukan meliputi perhitungan volume serpih, perhitungan porositas total batuan, perhitungan nilai TOC, dan perhitungan saturasi air. Sedangkan analisis geokimia yang dilakukan adalah tinjauan ulang terhadap hasil analisis laboratorium untuk mengetahui tingkat kekayaan dan kematangan batuan. Perhitungan nilai TOC dari data log dilakukan dengan menerapkan metode Passey dengan menggunakan data log sonic dan log resistivitas. Penerapan metode Passey dilakukan untuk mengetahui nilai TOC secara menerus dalam suatu sumur dengan atau tanpa analisis TOC dari laboratorium. Hasil perhitungan TOC dari data log kemudian dikalibrasi dengan nilai TOC yang diperoleh dari hasil analisis laboratorium geokimia.
Hasil analisis petrofisika yang dilakukan pada setiap sumur kemudian disebarkan keseluruh daerah penelitian dengan menggunakan metode geostatistik pada data seismik. Pemodelan dilakukan terhadap penyebaran volume serpih, penyebaran kekayaan batuan, penyebaran porositas dan saturasi air. Dari hasil penyebaran tersebut diperoleh hasil bahwa potensi Formasi Sangkarewang menjadi penghasil gas serpih pada energi non-konvensional sebesar 10,33 TCF.