Pada tahap mature stage dari suatu lapangan minyak pendekatan yang terintegrasi adalah
sangat penting untuk dilakukan, terutama jika bermacam data sudah tersedia. Consentino
(2001) mengusulkan bahwa hubungan konektivitas reservoar bisa dipelajari dari integrasi data
geofisika, data analisa fluida, data uji sumur (well test)dan data-data produksi. Sementara
Snedden et al. (2007) mengajukan pendekatan secara statik dan dinamik dalam mempelajari
hubungan konektivitas reservoar. Kedua pendekatan ini lalu di coba untuk diterapkan pada
zona G057B dan G058B di Lapangan Nilam, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, Indonesia.
Lapangan Nilam adalah bagian dari Sanga Sanga PSC dimana VICO Indonesia beroperasi dan
telah berada di tahap mature sebagai sebuah lapangan minyak dan gas bumi. Produksi
pertama kali dilakukan pada tahun 1974 dan sampai hari ini telah mempunyai sebanyak 250
lebih sumur dan produksinya telah mencapai 3.5 TCF gas. Pemodelan reservoar juga sudah
dilakukan sejak tahap awal explorasi, tetapi dengan bertambahnya data model tersebut harus
selalu di perbaharui dan di koreksi.
Studi hubungan konektivitas reservoar G057B dan G058B diawali dengan pemetaan ulang
(remapping) dan pembuatan model geologi. Pendekatan sekuen stratigrafi dipergunakan
didalam pemetaan ulang kedua zona tersebut. G057B dan G058B adalah endapan sungai
(channel fills) dan endapan gosong pasir (bars) yang terendapkan di lingkungan pengendapan
upper delta plain. Pemerian facies G057B dan G058B didasarkan pada data log sumur (open
hole logs), dan untuk G058B didukung juga oleh data inti bor (core) dari sumur NLM0600.
Seimik 3D, hasil analisa gas chromatography dan permeability hasil dari analisa ELAN Volume
juga dicoba dintegrasikan dengan model geologi yang telah di dapat sebelumnya. Tetapi,
karena kurangnya kuantitas dan kualitas dari data-data tersebut, hasil yang optimal tidak bisa
didapatkan dalam hal mengtahui hubungan konektivitas reservoar G057B dan G058B.
Data tekanan (pressure) dari RFT/MDT serta data produksi kemudian di gabungkan dengan
model geologi dan membantu dalam hal mengetahui hubungan konektivitas dari G057B dan
G058B. Sebagai hasilnya, 11 reservoar (tanks) di interpretasikan untuk G057B dan 14 reservoar
(tanks) di interpretasikan untuk G058B. Hasil hubungan konektivitas tersebut lalu di gambarkan
didalam peta hubungan konektivitas reservoar.
Model geologi awal yang di kembangkan dari net sand data menperlihatkan hasil yang tidak
konsisten dengan hubungan konektivitas reservoar yang dihasilkan dari hasil studi integrasi. Hal
ini mungkin terjadi karena adanya proses-proses diagenesa yang terjadi di Lapangan Nilam,
sebagai contoh adanya ditemukan nodul calcareous dan batupasir yang well-cemented.
Pada akhirnya, disimpulkan bahwa model geologi dan pola data tekanan memberikan
kontribusi yang dominan terhadap distribusi reservoar di zona G057B dan G058B. Juga lalu
direkomendasikan untuk melakukan studi lebih jauh jika data-data baru yang mendukung
sudah tersedia.