Suatu struktur perkerasan yang baik harus memiliki kinerja fungsional yang baik. Kondisi yang ada saat ini masih jauh dari ideal, jumlah kecelakan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu penyebab kecelakaan adalah kehilangan kendali atas kendaraan akibat slip. Tingkat kecelakaan akibat slip dapat dikurangi dengan membuat jalan yang memiliki mikrotekstur dan makrotekstur yang baik. Mikrotekstur dan makrotekstur dibutuhkan untuk menyediakan gesekan yang baik antara permukaan jalan dengan ban kendaraan pada kecepatan rendah dan tinggi terutama dalam kondisi hujan. Pemanfaatan Styrene Butadiene Styrene (SBS) sebagai modifier pada campuran Stone Mastic Asphalt (SMA) diharapkan dapat meningkatkan kinerja fungsional campuran.
Pengujian laboratorium yang dilakukan adalah dengan menggunakan metoda Marshall untuk menentukan kadar aspal optimum (KAO) dari masing-masing campuran aspal. Selanjutnya dilakukan pengujian Polished Stone Value (PSV) pada agregat yang akan digunakan. Kinerja fungsional dari campuran dievaluasi pada KAO dengan menggunakan pengujian British Pendulum Test (BPT) dan Sand Patch.
Hasil KAO yang diperoleh adalah 6,6% untuk aspal pen 60/70 dengan gradasi agregat D=5mm; 5,6% untuk aspal pen 60/70 dengan gradasi agregat D=22mm; 7% untuk aspal modifikasi SBS 2,5% dengan gradasi agregat D=5mm; dan 5,3% untuk aspal modifikasi SBS 2,5% dengan gradasi agregat D=22mm.
Hasil pengujian BPT dan sand patch menunjukkan campuran dengan gradasi agregat D=5 mm memiliki nilai British Pendulum Number (BPN) yang lebih besar dibanding dengan campuran bergradasi D=22mm. Sementara penggunaan SBS sedikit mengurangi nilai BPN yang diperoleh. Kedalaman tekstur pada campuran bergradasi D=5mm akan lebih kecil dibanding campuran bergradasi D=22mm karena jarak antar partikel yang ditimbulkan lebih kecil.