Erosi dan sedimentasi merupakan merupakan proses terlepasnya material tanah dan terangkut oleh laju aliran air, kemudian diikuti dengan pengendapan material tersebut pada saat aliran melambat atau terhenti. Proses tersebut mengakibatkan penyempitan aliran air, dan menyebabkan penurunan umur dan nilai guna sarana tersebut. Berkurangnya volume tampung serta dipicu oleh tingginya curah hujan dapat berimbas pada meluapnya aliran air, yang berujung pada kerugian ekonomi dan sosial. Proses erosi dan sedimentasi secara berlebihan terjadi pada Sungai Citarum dan beberapa anak sungai di sekitarnya yang diakibatkan oleh pengalihan fungsi lahan. Salah satu anak sungai yang mengalami erosi dan sedimentasi adalah Sungai Gedebage, Jawa Barat. Pola erosi dan sedimentasi sungai perlu diidentifikasi untuk menentukan langkah mitigasi secara tepat, untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola erosi dan sedimentasi sungai adalah dengan pemanfaatan teknologi Terrestrial Laser Scanner.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur, melaksanakan pengambilan data, mengolah data TLS, serta membandingkan model tiga dimensi untuk mengidentifikasi erosi dan sedimentasi dari kedua kala pengukuran. Pengukuran dilakukan pada bulan Maret dan April 2014. Model tiga dimensi dari kedua kala kemudian dibandingkan untuk memperoleh vektor erosi dan sedimentasi, serta perubahan volume yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan estimasi volume di salah satu segmen sungai sepanjang 200 m, pada kala 1 sebesar 1555,490 m3, dan kala 2 sebesar 1565,309 m3. Total perubahan volume yang terjadi antara kedua kala tersebut sebesar +9,82 m3. Pada periode Maret dan April 2014 telah terjadi proses erosi sebesar -2,29 m3, dan proses sedimentasi sebesar +12,11 m3. Masalah yang dihadapi adalah derau akibat tutupan vegetasi rumput dan ilalang masih terdapat pada data.