digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembang pesatnya pertumbuhan ekonomi di kota Yogyakarta, menjadikan Bandara Adisutjipto Yogyakarta sebagai bandara tersibuk ketiga di pulau jawa setelah Soekarno-hatta jakarta dan Juanda- Surabaya.Bahkan peranan hirarki bandara ini yang termasuk golongan bandara internasional, menjadi tempat paling strategis di sekitaran JOGLOSEMAR (Jogja – Solo – Semarang ). Kapasitas penumpang yang saat ini mencapai 2.5juta per tahun menjadi tolok ukur akan keharusan penambahan kebutuhan fasilitas seperti perluasan jumlah parkir, perluasan ruang tunggu, kemudahan check-in, dan berbagai fasilitas lainnya yang mendukung kebutuhan bandara sebagai pintu gerbang kota Yogyakarta.Salah satu fasilitas yang disoroti dalam perancangan kali ini adalah fasilitas pendukung transportasi darat pada bandara Adisutjipto. Stasiun terpadu pada area bandara menjadi pilihan dalam pengaturan sisi fasilitas transportasi darat dengan tujuan keterpaduan yang yang saling terintegrasi terhadap fungsi utama yaitu bandara itu sendiri.Disamping itu, Stasiun terpadu disini mencoba menjawab kebutuhan masyarakat khususnya para pengguna layanan transportasi udara di jogja dan sekitarnya, ditambah pula dengan tujuan memudahkan para wisatawan sekedar pelancong atau pendatang yang melakukan bisnis atau kunjungan ke daerah istimewa jogja ini. Dan pada cakupannya kali ini, stasiun ini mencoba mengatur dalam artian melayani jenis moda berupa bus dan kereta api.