digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Batik sebagai produk budaya menjadi perhatian seluruh dunia setelah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia tak benda pada 2 Oktober 2009. Pengukuhan ini memicu persaingan bisnis batik semakin kompetitif, sehingga pelaku usaha pun harus melakukan berbagai terobosan untuk membidik pasar. Saat ini batik bukanlah barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh kalangan tertentu, namun sudah memasyarakat di semua lapisan. Menghadapi situasi bisnis ini, WINDO Batik sebagai salah satu perusahaan dagang yang bergerak dalam industri ritel bahan batik membutuhkan perancangan strategi untuk meningkatkan keunggulan bersaing. Agar perancangan strategi tepat sasaran, perusahaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi kemampuan bersaing. Faktor-faktor internal perusahaan diidentifikasi melalui observasi dan wawancara dengan pemilik, sedangkan identifikasi faktor-faktor eksternal melalui analisis PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi), analisis SWOT, dan analisis industri Lima Kekuatan Porter. Melalui analisis-analisis tersebut, diformulasikan strategi korporat yang mengusulkan WINDO Batik untuk konsentrasi pada perluasan pasar seperti membuka cabang. Strategi bisnis berupa kombinasi antara strategi bersaing dan strategi kerjasama seperti membuat kontrak kerjasama dengan pemasok untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah. Strategi fungsional meliputi penciptaan fungsi-fungsi tugas yang terpisah seperti melakukan kegiatan promosi dan menyusun sistem pengendalian. Implementasi dari strategi harus memperhatikan dua kunci penting yaitu susunan kepegawaian dan gaya kepemimpinan pemilik atau manajer. Beberapa rekomendasi pelaksanaan dalam tahap implementasi, antara lain: penghitungan ulang asset perusahaan, sosialisasi terhadap perubahan, pemisahan fungsi tugas, membangun kegiatan pelatihan kemampuan karyawan, merancang sistem pengendalian, melakukan kegiatan pemasaran, membangun identitas outlet, merancang agenda kerja pengembangan usaha.