Ketersediaan Draw Point di Tambang Bawah Tanah Deep Ore Zone (DOZ) PT Freeport
Indonesia cenderung turun pada tahun 2010. Untuk mempertahankan target produksi 80 K ton,
department produksi Tambang Bawah Tanah menyadari bahwa meningkatkan ketersediaan draw
point merupakan hal yang mendesak untuk dilakukan dalam rangka mengurangi hambatan-
hambatan yang diperlukan untuk mendapatkan kontrol yang baik terhadap penarikan deposit
tambang.
Dengan menggunakan Reliability Centered Maintenance, Failure Mode and Effect Analysis
terlihat bahwa akar penyebab dari tingginya rekor aktivitas perbaikan dan pemeliharaan LP
adalah akibat kosongnya kantong LP, dan proses pemeliharaan yang dilakukan terintegrasi
secara baik dalam satu standar baku.
Oleh karena itu, proyek akhir ini akan difokuskan pada suatu usaha untuk mengurangi
penutupan sementara jumlah draw point melalui perubahan cara pikir dan tingkah laku operator
dan manajemen terhadap pemeliharaan Loading Point. Melalui kolaborasi antar pemangku
kepentingan (Departemen Produksi, Manajemen Gua, Konstruksi, Mekanikal, Elektrikal, dan
Instrumentasi DivisiTambang Bawah Tanah), dan pihak-pihak lainnya akan dilakukan beberapa
peningkatan yang diperlukan pada Manusia, Proses Perbaikan dan Penerapan Teknology yang
tepat.