menerus. Keadaan reservoir yang relatif tipis serta pada kedalaman yang relatif
dalam menyebabkan reservoir berada dalam zona tunning thickness. Hal ini membuat
permasalahan menjadi semakin kompleks. Oleh sebab itu, TAF ini menjadi sangat
sulit untuk dipetakan.
Kegiatan eksplorasi yang sukses pada TAF ONWJ di tahun 80-90-an, sebagian besar
berdasarkan pada peta struktur tinggian yang mana hasilnya banyak ditemukan batuan
reservoir berlapis dengan kualitas yang cukup baik pada tinggian saat ini tersebut.
Namun, setiap sumur yang diajukan akan selalu memiliki ketidakpastian yang cukup
tinggi tanpa didukung oleh penampakan seismik dan pengetahuan geologi. Hal ini
menjadi suatu pekerjaan rumah selanjutnya untuk mengoptimalkan penelitian tentang
potensi di TAF ini.
Pengertian terhadap kondisi data yang ada saat ini menjadi sangat penting untuk
menentukan metoda alternatif yang akan digunakan. Penggunaan data fasa seismik
yang dikontrol dengan beberapa data sumur yang ada serta dengan pendataran pada
suatu permukaan/horison yang tepat berhasil memperlihatkan suatu fenomena geologi
yang terjadi di lapangan. Kombinasi data hasil ekstraksi amplitudo diharapkan dapat
menjelaskan lebih detil mengenai struktur tinggian saat ini yang memiliki banyak
endapan reservoir.
Hasil interpretasi memperlihatkan bahwa paket reservoir yang berlapis pada tinggian
saat ini kemungkinan besar merupakan hasil dari proses pengisian lembah hasil
penggerusan (valley incision) yang terjadi kemungkinan akibat aktifitas patahan pada
masa rifting di daerah tersebut. Hasil ekstraksi amplitudo seismik berdasarkan horison
yang diinterpretasikan melalui data fasa memperlihatkan korelasi yang cukup baik
antara amplitudo dan ketebalan paket reservoir dari data sumur. Paleogeografi daerah
penelitian diperkirakan merupakan daerah deltaik atau tepi dari suatu cekungan yang
berasosiasi dengan pengisian lembah akibat erosi dan aktifitas patahan.
ii
Rekontruksi geologi dilakukan untuk memodelkan mekanisme kejadian geologi di
daerah penelitian. Model ini memperlihatkan bahwa valley incision yang kemudian
terisi oleh endapan fluvial deltaik kemungkinan terjadi berkaitan dengan proses
pengangkatan pada masa rifting di daerah ini akibat penurunan di suatu sub-cekungan.
Efek domino yang terus terjadi menyebabkan penurunan dan pengangkatan dari blok
yang berinteraksi terus berlangsung. Mekanisme ini kemungkinan menyebabkan
endapan batuan reservoir pada fluvial deltaik berkembang menjadi suatu struktur
tinggian saat ini.