Kerangka referensi sebagai realisasi praktis dari sistem referensi dan sistem referensi adalah suatu sistem yang digunakan dalam pendefinisian suatu koordinat.
Realisasi dari sistem referensi tinggi adalah kerangka vertikal yang berbentuk Jaring Kontrol Vertikal (JKV). JKV yang ada di Jakarta diantaranya NWP, PP dan
TTG, dimana dua JKV terakhir yaitu PP dan TTG sering digunakan. PP hanya berlaku untuk Jakarta (lokal) sedangkan TTG adalah JKV yang bersifat nasional.
Perubahan-perubahan yang terjadi di Jakarta terutama penurunan tanah dengan rerata 3,5 cm/tahun serta kenaikan muka laut sekitar 8 mm/tahun akan mempengaruhi
ketinggian serta referensinya, sehingga JKV ini tidak sesuai lagi dengan kenyataan yang ada. Selain perubahan tersebut pemilihan datum akan mempengaruhi JKV. Berdasarkan keadaan tersebut penelitian ini akan mengevaluasi kerangka vertikal di Jakarta dengan maksud agar kedepannya JKV maupun referensinya bisa mengakomodasi perubahan-perubahan yang terjadi baik di darat maupun di laut. Penggunaan referensi tinggi/datum tinggi geoid di Jakarta akan lebih baik karena geoid ini kecil sekali terpengaruh oleh perubahan tersebut. GIF48
yang mempunyai sebaran perbedaan tinggi geoid dengan Global Navigation Satellite System (GNSS)-Leveling sebesar 0,162 m dan harga ini lebih baik dibandingkan
dengan EGM2008 yang mempunyai harga 0,172 m akan cocok untuk digunakan dalam perhitungan tinggi geoid. Geoid yang melalui rerata tinggi pasut tertinggi ditambah dengan faktor keamanan untuk mengantisipasi terjadinya
kenaikan muka laut bisa digunakan sebagai datum tinggi yang akan memastikan air mengalir ke laut dalam kurun waktu tertentu. Penggunaan JKV yang bersifat semi dinamis akan lebih baik untuk diterapkan di Jakarta karena dengan JKV semi dinamis perubahan yang terjadi bisa diakomodasi.