Lapangan minyak Minas adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI). Sejak dimulainya sistem injeksi air berpola, CPI berkomitmen terhadap lindungan lingkungan dengan menerapkan nihil air buangan (Zero Water Discharge). Semua pompa injeksi air diharuskan untuk beroperasi dengan kehandalan yang tinggi untuk menginjeksikan kembali 6 juta barrel per hari air terproduksi. Setiap pompa injeksi air yang tidak dapat dioperasikan akan berdampak pada penghentian operasi beberapa sumur minyak. Hal ini dilakukan agar komitmen nihil air buangan dapat tetap dipertahankan. Namun ini akan menyebabkan hilangnya peluang profit yang seharusnya dihasilkan oleh sumur minyak tersebut.
Hasil studi eksplorasi isu bisnis menemukan bahwa masih terdapat permasalahan akibat kesalahan pada sistem pompa injeksi air. Akar permasalahan adalah kurangnya kapasitas injeksi serta kurang efektifnya kapabilitas organisasi dan sumber daya manusia, manajemen pemeliharaan, dan manajemen inventori material/suku cadang.
Penyelesaian masalah diusulkan melalui implementasi alternatifâalternatif solusi bisnis yang potensial yaitu meningkatkan kapasitas injeksi, membentuk kerjasama rantai suplai dan memperbaiki sistem perencanaan kebutuhan material/suku cadang, meningkatkan peranan rekayasa kehandalan, mengintensifkan dan mengekstensifkan pemeliharaan preventif dan prediktif dengan menggunakan teknologi baru, memperbaiki prosedur dengan menggunakan Lean Sigma, merubah cara pelatihan pengoperasian dan pemeliharaan, mendesain ulang pekerjaan, dan dukungan manajemen melalui kebijakanâkebijakannya.
Rencana implementasi solusi bisnis diusulkan dengan menggunakan pendekatan pengembangan organisasi dan manajemen proyek. Implementasi yang terintegrasi diharapkan akan menyelesaikan seluruh permasalahan. Dengan proses pengoperasian dan pemeliharaan sistem pompa injeksi air yang optimal, tujuan nihil kehilangan peluang profit diharapkan dapat tercapai.