2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 2A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 2B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 3A.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 3B.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 2010 TA PP BOY SIHOMBING 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
Penentuan regangan pada suatu sampel uji dengan menggunakan strain gauge memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan dial gauge. Namun penggunaan strain gauge lebih mahal karena hanya dapat digunakan satu kali. Penggunaan plat pengukur yang telah ditempelkan strain gauge merupakan salah satu cara agar strain gauge tersebut dapat digunakan berkali-kali. Sebelum plat pengukur tersebut digunakan untuk menentukan regangan yang terjadi pada sampel uji, baik itu regangan aksial maupun lateral, terlebih dahulu harus dilakukan kalibrasi terhadap plat pengukur yang digunakan.
Hubungan antara regangan yang terbaca pada plat pengukur oleh strain gauge dengan regangan yang terbaca pada dial gauge ditentukan berdasarkan pengamatan pada sumbu aksial dan lateral. Hasil regangan yang terbaca tersebut kemudian dikalibrasi. Hasil kurva kalibrasi yang diperoleh berdasarkan pengujian yang telah dilakukan