Islamic Center di kampung Islam Kepaon dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan akan tempat peribadatan umat muslim di kota Denpasar, tetapi juga mampu menunjang sektor perekonomian di lingkungan sekitar perencanaan dan sektor pariwisata Bali. Kampung Islam Kepaon merupakan sebuah kampung yang telah mengalami proses akulturasi dengan unsur-unsur budaya Bali. Belajar dari sejarah tersebut, muncul sebuah gagasan untuk memadukan unsur-unsur arsitektur Islam dan Bali dalam sebuah rancangan Islamic Center. Rancangan Islamic Center di Kampung Islam Kepaon terdiri dari masjid, fasilitas komersial, fasilitas pendidikan, ruang konvensi, dan penginapan. Proses rancangan Islamic Center diawali oleh kajian terhadap prinsip-prinsip arsitektur Islam dan Bali, baik ditinjau dalam segi tata ruang, tata bentuk, tata bangunan, dan ornamentasinya. Kajian ini bertujuan untuk mempertemukan prinsip-prinsip yang memiliki kesamaan atau keidentikan sehingga dapat digunakan sebagai konsep dasar dalam merancang bangunan Islamic Center.
Implementasi desain bentuk perpaduan arsitektur Islam dan Bali pada rancangan Islamic Center ini dapat dilihat dalam penerapan konsep ruang terbuka, atau dalam istilah arsitektur Bali disebut natah, sebagai titik pertemuan pola tata ruang antara arsitektur Islam dan Bali. Natah dirancang memiliki fleksibilitas peran sebagai ruang dalam untuk mewadahi kegiatan bazaar/perniagaan seperti dalam tata letak massa sebuah kota Islam, namun elemen-elemen dinding yang membentuk natah tersebut ditampilkan dalam wujud fisik bangunan khas Bali. Ornamen yang menjadi ragam hias bangunannya ditampilkan dalam bentuk-bentuk floral seperti yang terdapat dalam arsitektur Islam dan Bali.
Perpustakaan Digital ITB