digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia dari tahun ke tahun meningkat dengan tajam. Hal ini tidak terlepas dari adanya peningkatan usia harapan hidup yang disebabkan adanya kemajuan pembangunan, khususnya pada bidang kesehatan, pendidikan, dan tingkat pendapatan. Rekreasi merupakan bagian dari pariwisata yang menjadi kebutuhan dasar manusia, termasuk lanjut usia (lansia). Ditinjau dari karakteristik lansia, taman merupakan salah satu sarana rekreasi yang dinilai dapat memenuhi kebutuhan rekreasi lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi pola pemanfaatan taman oleh lanjut usia serta penilaian kesesuaian taman yang dapat memenuhi kebutuhan rekreasi pengunjung lanjut usia, dengan studi kasus: Taman Lansia- Cilaki dan Taman Tegallega. Berdasarkan hasil analisis, pola pemanfaatan di kedua taman relatif sama. Perbedaan hanya terdapat pada faktor tingkat ekonomi responden yang berpengaruh pada pemilihan moda transportasi untuk menjangkau taman dan faktor kondisi taman yang berpengaruh pada lama pemanfaatan dan aktivitas pemanfaatan. Selain itu aktivitas pemanfaatan juga dipengaruhi oleh faktor usia, status pernikahan, status tempat tinggal, pekerjaan, perasaan kebutuhan, dan ketersediaan taman di lingkungan tempat tinggal. Ditinjau dari kondisinya, Taman Tegallega dinilai sudah memiliki sarana yang sesuai dengan “Ketentuan Minimum Sarana Ruang Terbuka dan Penghijauan untuk Penduduk Lanjut Usia”, sedangkan Taman Lansia- Cilaki belum. Akan tetapi, menurut persepsi responden, kedua taman tersebut dinilai sudah dapat memenuhi kebutuhan rekreasinya. Penelitian ini menghasilkan rekomendasi pengoptimalan pengelolaan taman, pelengkapan sarana khususnya di Taman Lansia- Cilaki agar sesuai dengan ketentuan sarana minimum, dan pengembangan taman- taman lainnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan rekreasi lansia di Kota Bandung.