digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Berkembangnya Kota Jakarta berakibat kepada bertambahnya jumlah penduduk yang ada di dalamnya dan juga berdampak terhadap jumlah serta pola pergerakan yang terjadi di dalamnya. Salah satu dampak yang paling dirasa yaitu semakin padatnya jalur transportasi di Kota Jakarta dikarenakan turut bertambahnya jumlah kendaraan bermotor, terutama bagi para masyarakat yang bertempat tinggal di luar wilayah Kota Jakarta dan memiliki aktivitas di pusat Kota Jakarta, maupun pendatang yang akan menetap di Kota Jakarta.Kereta api merupakan salah satu moda angkutan yang banyak digunakan oleh para pendatang dalam menunjang aktivitasnya sehari-hari. Akan tetapi kereta api tidak mampu melayani penumpangnya hingga sampai ke tempat tujuan utamanya dikarenakan kelas dari Right of Way nya sehingga penumpang kereta api perlu melakukan perpindahan moda angkutan. Beberapa jenis moda angkutan lanjutan yang ada, belum sepenuhnya dapat digunakan oleh mereka akibat ada beberapa rute/trayek yang tidak dilayani oleh jenis moda angkutan tersebut.Penelitian ini akan mengidentifikasi pola pergerakan penumpang kereta api dalam melakukan perpindahan moda angkutan berdasarkan karaktersitik dan faktor yang mempengaruhinya. Pergerakan yang dilakukan oleh penumpang kereta api umumnya berasal dari wilayah Bodetabek dan memiliki tujuan di Kotamadya Jakarta Pusat. Penumpang kereta api yang melakukan pergerakan tersebut rata-rata melakukan perpindahan moda angkutan dari moda angkutan kereta api ke jenis moda angkutan street transit, yang sebagian besar meliputi kendaraan pribadi, taksi dan ojek. Faktor-faktor seperti faktor aksesibilitas, faktor kenyamanan, faktor jarak antar tempat pemberhentian, faktor jenis angkutan dan faktor biaya dapat mempengaruhi penumpang kereta api dalam menentukan jenis moda angkutan lanjutan yang akan mereka gunakan setelah turun dari kereta api. Besarnya tingkat pengaruh ini, tergantung dari preferensi dan persepsi yang mereka kemukakan terhadap jenis moda angkutan lanjutan yang mereka gunakan berdasarkan faktor-faktor tersebut.Berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam melakukan perpindahan moda angkutan, faktor jenis angkutan yaitu keberadaan jenis angkutan umum yang melayani penumpang di stasiun kereta api merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap penumpang kereta api dalam melakukan perpindahan moda angkutan, sedangkan faktor jarak antar tempat pemberhentian merupakan faktor yang kurang berpengaruh terhadap penumpang kereta api dalam melakukan perpindahan moda angkutan. Faktor jenis angkutan ini meliputi angkutan umum yang diantaranya bus, mikrolet, taksi, ojek, dan bajaj. Rata-rata penumpang kereta api memilih kelima jenis angkutan tersebut seharusnya dapat melayani mereka dan sangat mempengaruhi mereka dalam melakukan perpindahan moda angkutan berdasarkan persepsi yang mereka kemukakan.