digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Transformasi yang dilakukan oleh perusahaan yang berada di lingkungan industri telekomunikasi sangat dipengaruhi oleh tingkat persaingan, perubahan lifestyle pelanggan dan regulasi pemerintah. Hal ini juga terjadi pada PT. Telkom yang telah melakukan transformasi besar-besaran pada orientasi bisnis, organisai dan HR, infrastruktur dan sistem serta budaya perusahaan sejak tahun 2008. Transformasi yang dilakukan ini ditujukan untuk mempertahankan Telkom di tingkat regional dan mengembangkan Telkom hingga tingkat internasional. Hingga tahun 2011, banyak pencapaian baik yang telah dicapai oleh Telkom, namun terjadi juga beberapa penurunan di bidang pelayanan dan pendapatan perusahaan. Agar transformasi tersebut berjalan lancar dan sesuai target, tentunya diperlukan kepemimpinan yang tangguh dan manajemen perubahan yang baik. Menurut House dan Antonakis, terdapat lima perilaku kepemimpinan yang berkembang saat ini, yaitu transformasional, transaksional, laissez faire, follower facilitation dan strategic behaviour. Sedangkan manajemen perubahan yang baik dan sering digunakan oleh perusahaan besar dalam melakukan perubahan adalah 8 steps in change management dari Kotter. Kedua teori ini dijadikan sebagai instrumen penilaian terhadap pengaruh kepemimpinan dan manajemen perubahan yang ada di Telkom dalam mendukung pencapaian hasil transformasi yang dilakukan. Hasil transformasi pada penelitian ini diukur berdasarkan empat aspek yaitu;image, bisnis growth, employee satisfaction dan customer satisfaction. Instrumen ini dibuat dalam bentuk kuesioner dengan skala likert. Kuesioner ini diuji untuk menentukan validitas dan reliabilitas. Penelitian ini dilakukan di Telkom dengan lokasi kerja Gedung Japati Bandung. Dengan jumlah populasi 292 orang yang merupakan manajer atas dan manajer menengah, diambil jumlah sample sebanyak 86 orang berdasarkan penarikan sample Roscoe memenuhi syarat untuk penelitian multivariate. Hasil kuesioner diolah dengan metode regresi linier berganda. Uji asumsi klasik menunjukkan bahwa hasil kuesioner memenuhi syarat metode regresi linier. Uji hipotesis membuktikan bahwa berdasarkan uji korelasi terjadi korelasi yang kuat sebesar 0.738 antara kepemimpinan dan manajemen perubahan terhadap pencapaian hasil transformasi dan pengaruhnya sebesar 54.4%. Uji parsial (t) menunjukkan indikator kepemimpinan transaksional, sense of urgency dan buid coalition secara parsial berpengaruh terhadap pencapaian hasil transformasi. Usulan solusi bisnis didasarkan pada hasil analisis deskriptif, perbandingan, serta analisis regresi linear berganda. Dari hasil analisis ini, variabel yang berpengaruh baik mendukung pencapaian hasil transformasi diberikan solusi untuk peningkatannya guna pencapaian hasil transformasi yang lebih baik.