Perpustakaan Digital ITB

Lokasi penelitan berada di daerah Gunung Manglayang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Daerah penelitian memiliki luas 10,7 km2 dan secara geografis terletak pada koordinat 107° 43’ 33,8’’ BT - 107° 45’ 40,2’’ BT dan 6° 51’ 40,7’’ LS - 6° 54’ 0,19’’ LS. Morfologi daerah penelitian dibagi menjadi empat satuan geomorfologi. Satuan Geomorfologi Punggungan Blok Sesar Banyuresmi dicirikan oleh gawir dari Desa Banyuresmi yang menerus ke arah barat lokasi penelitian. Satuan Geomorfologi Kerucut Gunungapi Manglayang dicirikan oleh tekuk lereng atau perbedaan pola kontur yang terjadi di daerah penelitian. Satuan Geomorfologi Punggungan Aliran Lava Manglayang berupa lava yang mengendap di daerah selatan manglayang dicirikan oleh pola kontur yang cukup rapat yang menunjukkan berada pada morfologi punggungan. Satuan Geomorfologi Kaki Gunungapi Manglayang dicirikan oleh kemiringan lereng yang berbeda dari satuan- satuan sebelumnya yakni kemiringan lereng agak curam berdasarkan klasifikasi van Zuidam. Daerah penelitian terdiri atas tiga satuan batuan yaitu berturut-turut dari tua ke muda adalah Satuan Basalt Enstantit – Breksi Piroklastik, Satuan Basalt Augit – Breksi Piroklastik, serta Satuan Basalt Aegirin-Augit – Breksi Piroklastik. Secara regional daerah penelitian terdiri dari endapan gunungapi muda tak terurai. Sejarah geologi dimulai pada Kala Holosen terjadi aktivitas magmatisme yang menerobos endapan gunungapi tua antara Bandung-Sumedang. Hal ini menyebabkan adanya batuan gunungapi yang terbentuk dari magma yang memiliki komposisi basaltik yang kemudian dinamakan Satuan Basalt Enstantit – Breksi Piroklastik. Setelah Satuan Basalt Enstantit – Breksi Piroklastik terbentuk, terjadi proses volcanic landslide yang membentuk gawir di bagian utara Gunung Manglayang. Aktivitas magmatisme tersebut kemudian berlanjut hingga terbentuk Satuan Basalt Augit – Breksi Piroklastik. Satuan ini menjadi kerucut utama pada Gunung Manglayang. Satuan berikutnya yakni Satuan Basalt Aegirin-Augit – Breksi Piroklastik akibat proses magmatisme yang terus berlangsung.