Dalam deret waktu data pengamatan satelit geodesi terdapat sinyal tektonik dan non-tektonik, salah satu sinyal non-tektonik adalah Atmospheric Pressure Loading (APL). APL adalah pembebanan pada permukaan bumi padat oleh variasi tekanan di atmosfer, dimana variasi tekanan ini dapat mendeformasi permukaan bumi lebih dari 1 cm pada arah radial (vertikal) dan horizontal. Oleh karena itu, efek APL ini harus dihilangkan terutama pada data pengamatan untuk keperluan studi geodinamika yang memerlukan ketelitian pergeseran posisi umumnya dalam level mm. Jika tidak dihilangkan efek tersebut akan merambat ke parameter pengamatan lainnya. Untuk menghilangkan efek tersebut, diperlukan pemodelan fisis APL dan studi untuk mempelajari karakteristik spatio-temporal koreksinya. Pendekatan secara geofisik memerlukan proses konvolusi dari distribusi pembebanan aktual di seluruh permukaan bumi padat. Data yang diperlukan dalam pendekatan ini adalah tekanan permukaan global, referensi tekanan, posisi stasiun pengamatan, land-sea mask, load love numbers, dan nilai GreenΓβΓβs function.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada titik ΓβΓβ titik sampel di pulau Sumatera dan Jawa, efek APL dapat mendeformasi pada arah vertikal dalam rentang -2,8 ΓβΓβ 4.1 mm dan horizontal dalam rentang -1.9 ΓβΓβ 3.1 mm. Untuk mempelajari karakteristik spatio-temporal dari koreksi APL dilakukan analisis efek lintang geografis, analisis efek Inverted Barometer, analisis klimatologi bulanan dan per jam, dan analisis spektral. Dari analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa koreksi APL di Sumatera dan Jawa memiliki variasi harian (diurnal dan semi-diurnal) dan musiman, serta besarnya koreksi APL tergantung lintang geografis dan jarak ke laut.