Latar belakang proyek akhir ini yaitu PT Telkom ingin berupaya mewujudkan posisi kompetitif yang kuat melalui jalinan kerjasama jangka panjang dengan para Supplier. Isu bisnis proyek akhir ini yaitu mengembangkan model kerjasama jangka panjang dengan para Supplier. Kerjasama jangka panjang dipengaruhi oleh dimensi komitmen hubungan, kepercayaan, ketergantungan, kepuasan, komunikasi, reputasi, dan risiko. Dimensi-dimensi tersebut memiliki beberapa variabel yang akan dijadikan kuesioner dimana kuesioner akan disebarkan kepada responden yaitu para Supplier PT Telkom yang mendapatkan proyek dari PT Telkom di tahun 2010. Responden untuk Supplier PT Telkom ditentukan oleh PT Telkom sendiri. PT Telkom menentukan sample Supplier 10% dari 700 Supplier sehingga sample berjumlah 70 Supplier.
Kuesioner yang telah dibuat lalu disebarkan kepada para responden. Hasil respon Supplier diuji melalui uji validitas. Dalam uji validitas, dari 29 variabel di kuesioner terdapat hanya 1 variabel yang tidak valid di tingkat kenyataan dan seluruh variabel di tingkat harapan dinyatakan valid. Variabel yang tidak valid akan dieliminasi dan dilakukan uji validasi kembali terhadap variabel lain. Apabila telah dinyatakan valid semua, berikutnya diuji dengan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas menunjukkan seluruh dimensi memiliki Cronbach’s Alpha di atas rentang yang berarti sudah cukup baik dan memadai sehingga dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel di dalam dimensi pada tingkat kenyataan dan tingkat harapan adalah reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Setelah uji reliabilitas, langkah berikutnya yaitu mencari nilai rata-rata dari setiap variabel pada tingkat kenyataan dan tingkat harapan untuk dianalisis dengan importance performance analysis. Importance performance analysis memiliki komponen analisis kuadran. Dengan analisis kuadran, nilai rata-rata dari setiap variabel di tingkat kenyataan diplot ke sumbu x dan nilai rata-rata dari setiap variabel di tingkat harapan diplot ke sumbu y. Nilai-nilai tersebut diplot ke dalam diagram kartesius yang terdiri dari 4 kuadran yaitu kuadran I (prioritas utama), kuadran II (pertahankan prestasi), kuadran III (prioritas rendah), dan kuadran IV (berlebihan).
Dari 28 variabel, 18 variabel termasuk ke dalam kuadran I, 9 variabel termasuk ke dalam kuadran II, 1 variabel termasuk ke dalam kuadran III, dan tidak ada variabel yang termasuk ke dalam kuadran IV. Seluruh variabel yang terdapat dalam kuadran I harus diprioritaskan untuk diperbaiki, seluruh variabel yang terdapat dalam kuadran II merupakan kekuatan atau keunggulan PT Telkom di mata Supplier dimana PT Telkom perlu menjaga kualitas dan mempertahankan kinerja dari seluruh variabel tersebut, variabel yang terdapat dalam kuadran III bisa diabaikan oleh PT Telkom karena variabel tersebut dinilai kurang baik oleh Supplier, dan variabel yang terdapat dalam kuadran IV dianggap berlebihan oleh Supplier sehingga peningkatan kinerja pada variabel-variabel ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumber daya.