digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

DKI Jakarta sebagai pusat kegiatan di Kawasan Metropolitan Jabodetabek menyebabkan timbulnya pergerakan dari kota satelit ke kota pusat sehingga dibutuhkan sistem transportasi yang mendukung di Kawasan Metropolitan Jabodetabek. Kawasan Kemang memiliki lokasi yang strategis dengan berada di antara Kawasan Prioritas di Jakarta Selatan dan kawasan permukiman di selatan Jakarta. Mengamati karakteristik guna lahan serta prospek perkembangan kota, maka dirasakan perlu melakukan studi untuk mengetahui besar dampak yang ditimbulkan guna lahan terhadap lalu lintas dan jaringan jalan. Oleh karena itu studi ini mengambil kasus Jalan Kemang Raya, Jakarta. Obyek studi ruas jalan ini menarik karena jalan ini merupakan salah satu jalan terkenal di Jakarta dimana pola perkembangan aktivitas yang bermacam-macam dan fungsi jalan yang terganggu. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi tingkat pelayanan Jalan Kemang Raya serta memberikan penanggulangan masalah yang terdapat di dalamnya. Adapaun sasaran yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi kondisi jalan, persoalan lalu lintas, menghitung kinerja jaringan jalan, mengetahui penyebab persoalan lalu lintas, dan memberi alternative penanganan. Metode yang dipakai yaitu dengan analisis VCR, analisis kecepatan dan analisis terhadap struktur kota. Studi ini, disimpulkan bahwa tingkat pelayanan Jalan Kemang Raya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Semakin marak tumbuhnya bangunan-bangunan komersial memberikan eksternalitas negatif, seperti pedagang kaki lima dan buruknya sarana dan prasarana pendukung sebagai mengakibatkan menimbulkan hambatan samping. Tingkat pelayanan jalan pada jam sibuk di ruas Jalan Kemang Raya sangat buruk dengan mencapai kelas F pada hari Senin. Volume kendaran pada hari Senin pagi mencapai 2926.20 smp/jam dengan nilai VCR sebesar 1.03 yang terjadi pada rentang 07.30-08.30. Pada hari Senin sore volume kendaraan mencapai 3729.05 smp/jam dengan nilai VCR 1.41 yang terjadi pada rentang 17.30-18.30. Hal tersebut menggambarkan bahwa kinerja jaringan jalan studi sangat buruk pada saat jam sibuk dengan volume terbanyak terjadi pada saat pagi dan sore hari. Berdasarkan hasil tersebut, maka direkomendasikan beberapa alternatif penanganan untuk mengatasi permasalahan transportasi yakni dengan pengelolaan lalu lintas dan pelebaran jalan. Alternatif penanganan lainnya adalah dengan menjadikan pedestrian way, untuk menyiapkan Kawasan Kemang menjadi kawasan komersial.