Pengurangan lahan hutan serta ruang terbuka hijau menjadi salah satu isu lingkungan yang cukup disoroti. Untuk memetakan fenomena tersebut, salah satu metode yang efisien adalah dengan penginderaan jauh. Dalam aplikasi penginderaan jauh ini, sumber data yang cukup sering digunakan adalah citra satelit Landsat. Dengan resolusi spasial 30 m2 dan resolusi temporal 14 hari, Landsat menyediakan data yang cukup lengkap serta dapat memenuhi kebutuhan pemetaan dalam lingkup regional. Perubahan tutupan hutan ditentukan dengan menggunakan model Forest Canopy Density (FCD) yang diperkenalkan oleh Atsushi Rikimaru. Wilayah studi untuk penelitian ini adalah daerah Cekungan Bandung, Jawa Barat. Data yang dipakai adalah citra Landsat 8 diakuisisi tanggal 9 Agustus 2013, serta Landsat 5 TM yang diakuisisi pada tanggal 2 Juli 2005. Kedua citra kemudian dikoreksi geometrik menggunakan citra Ortophoto Landsat 7 ETM+ yang telah melalui proses ortorektifikasi. Koreksi radiometrik citra juga dilakukan dengan metode FLAASH. Setelah proses koreksi, kedua citra kemudian diolah dengan model FCD dan menghasilkan peta perubahan kepadatan tutupan hutan. Hasil pengolahan data dengan model FCD juga menunjukkan bahwa di daerah cekungan bandung terjadi pertambahan luas area untuk kategori non-hutan, kerapatan sedang dan tinggi. Hal sebaliknya terjadi pada hutan dengan kategori kepadatan jarang, dimana pada kategori tersebut terjadi pengurangan luas.