beberapa perusahaan di Indonesia. Bagi beberapa perusahaan, teknologi enterprise system
sudah bukan menjadi pendukung bisnis lagi tetapi sudah menjadi enabler business.
Sehingga tidak jarang banyak perusahaan yang memilih untuk beralih menggunakan
enterprise system agar dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Tentunya adopsi
teknologi tidak semudah yang diharapkan, banyak faktor-faktor teknis maupun non teknis
yang harus diperhitungkan untuk kesuksesan implementasi enterprise system. Penelitian
ini dikembangkan untuk mengetahui konteks budaya organisasi dan perilaku sosial
individu apa saja yang memiliki dampak bagi individu dalam penggunaan enterprise
information system di lingkungan kerja.
Untuk mengukur dampak penggunaan enterprise information system dari sisi organisasi
secara kesatuan, penelitian ini menggunakan konteks budaya organisasi seperti:
teamwork, orientation to change, climate & morale, supervision, information flow,
meeting, dan involvement. Selain itu penambahan konteks perilaku sosial individu seperti:
computer self efficacy, personal outcome expectation, performance outcome expectation,
dan affect juga dilakukan untuk mengukur dampak penggunaan enterprise information
system dari sisi individu.
Berdasarkan 186 sampel responden yang diolah, konteks budaya organisasi yang
mempengaruhi kepercayaan diri individu terhadap kemampuannya menggunakan
enterprise information system adalah teamwork, orientation to change, information flow,
dan involvement, sedangkan konteks terkait perilaku sosial individu yang mempengaruhi
penggunaan enterprise information system adalah computer self efficacy dan performance
outcome expectation.