Terkenal sebagai perusahaan migas, PT Medco Energi International, Tbk (selanjutnya disebut Medco Energi) saat ini sedang bertransformasi menjadi perusahaan energi yang terintegrasi. Sejak tahun 2003, tercatat empat langkah strategis utama Medco Energi yaitu melakukan ekspansi internasional hulu migas, integrasi vertikal dengan memasuki industri hilir migas dan industri kelistrikan, serta divestasi jasa pengeboran migas. Dampak dari langkah strategis ini Medco Energi mengalami tren penurunan keuntungan dan sustainable growth rate. Fakta ini menjadi isu utama yang dihadapi Medco Energi saat ini, yang berkaitan dengan bagaimana melestarikan kelangsungan hidup serta keunggulan daya saing perusahaan di bidang energi secara berkelanjutan.
Sesuai isu bisnis yang dihadapi Medco Energi, maka dilakukan riset tentang Perencanaan Strategis Medco Energi. Terdapat tiga langkah dalam perencanaan strategis yaitu 1) analisis eksternal setiap industri yang dimasuki oleh Medco Energi, 2) analisis internal Medco Energi, dan 3) formulasi strategi Medco Energi sebagai sebuah perusahaan multibisnis. Analisis eksternal menunjukkan bahwa Medco Energi menghadapi lingkungan eksternal bisnis yang lebih kompleks dibandingkan sebelum tahun 2003. Analisis internal meliputi analisis strategi, analisis kekuatan/kompetensi dan kelemahan Medco Energi, serta analisis keuangan Medco Energi. Dari analisis eksternal dan internal, didefinisikan faktor sukses kunci serta akar masalah dari isu bisnis pada level strategis korporat. Pada dasarnya terdapat empat rekomendasi solusi bisnis, yaitu portfolio strategy, parenting strategy, directional strategy, dan sistem pengambilan keputusan untuk memasuki industri baru yang lebih hati-hati. Hasil formulasi strategi tersebut kemudian dikonfirmasi dengan preferensi strategi Medco Energi. Berdasarkan prinsip kehati-hatian, sistem pendukung keputusan untuk memasuki
industri baru disusun dengan menggunakan analytic hierarchy process sehingga dapat lebih menjamin bahwa diversifikasi yang dilakukan dapat meningkatkan nilai pemegang saham. Implementasi strategi disusun secara umum dengan menyajikan key performance indicators. Pada implementasi juga diajukan alokasi sumber daya modal dengan menggunakan metode analytic hierarchy process sehingga pengambilan keputusan alokasi dapat mempertimbangkan semua kriteria secara integratif.