digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kanwil VI Bandung merupakan satu dari sepuluh kantor wilayah yang merupakan perpanjangan tangan dari Bank X. Bank X adalah salah satu BUMN di Indonesia. Tugas dari Kanwil VI Bandung adalah memantau kinerja kantor-kantor cabang yang ada di wilayah kerjanya, yaitu wilayah Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Subang, Karawang, dan Purwakarta agar dapat memenuhi target usaha yang telah ditentukan sebelumnya oleh kantor pusat. Agar target yang telah ditentukan dapat tercapai, diperlukan adanya kerja sama dari semua pegawai, dan para pimpinan. Namun dalam pelaksanaannya Kanwil VI Bandung menemui banyak kendala dan tantangan, oleh karena itu perlu adanya cara-cara baru yang lebih inovatif. Corporate Entrepreneurship (CE) adalah suatu proses merepresentasikan suatu kegiatan entrepreneurial yang memerlukan persetujuan dan komitmen dari organisasi untuk menggunakan sumber daya yang tersedia dalam rangka menghasilkan kegiatan inovatif baik dalam bentuk produk, proses, service dan inovasi lainnya. Melalui penerapan CE, diharapkan Kanwil VI Bandung dapat mengatasi kendala dan dapat merubah tantangan menjadi peluang, sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berbagai dimensi kunci intrapreneurship dengan menggunakan kuesioner EOS (Entrepreneurial Orientation Survey) yang bersumber dari buku karya Thornberry. Tujuan lainnya adalah untuk menganalisis pentingnya suatu karakteristik kepemimpinan yang entrepreneurial dan frekuensi pelaksanaannya oleh para pimpinan di Kanwil VI Bandung dengan menggunakan kuesioner ELQ (Entrepreneurial Leadership Question) masih dari sumber yang sama. Data untuk EOS dan ELQ dikumpulkan dari 58 reponden dari 60 kuesioner yang disebarkan ke seluruh divisi di Kanwil VI Bandung. Hasil survey EOS menunjukkan bahwa penerapan CE di Kanwil VI Bandung secara keseluruhan cukup memuaskan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dimensi-dimensi entrepreneurial yang berada pada kisaran 2,51 (keberanian mengambil risiko) sampai dengan 3,96 (kecepatan) dalam skala 5, dengan nilai sebagian besar berada pada level tinggi. Hasil survey ELQ menunjukkan bahwa karakteristik entrepreneurial leadership berada di level medium. para pimpinan sudah cukup optimal memenuhi perilaku entrepreneurial yang diharapkan para pegawai, yaitu ditunjukkan dengan tingkat pencapaian frekuensi (F) pelaksanaannya yang tidak berbeda jauh terhadap tingkat kepentingan (I) atas perilaku entrepreneurial para pimpinan (F/I) yang berkisar antara 86,16% (Explorer) sampai dengan 90,64% (GEL). Dari hasil penelitian ini diharapkan seluruh jajaran pegawai di Kanwil VI Bandung memberikan dukungan dan mengambil berbagai langkah untuk mengoptimalkan penerapan CE dengan menerapkan sistem reward, dan juga terus melakukan inovasi. Selain itu penerapan CE diharapkan dapat membantu Kanwil VI Bandung mencapai target kerjanya.