digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sedimen Formasi Bayah daerah Banten dari inti bor sumur DDH-1 (242m) dan DDH-2 (315m) melalui analisis palinologi, palinofasies dan palinosikuen. Pengambilan perconto dilakukan secara sistematis dengan jarak pengambilan 5 meter, didapatkan 47 perconto dari sumur DDH-1 dan 62 perconto dari sumur DDH-2. Preparasi sedimen dilakukan dengan metode standar pada Laboratorium Palinologi, program studi Teknik Geologi ITB. Pengamatan fosil palinomorf dan palinodebris dilakukan dengan mikroskop cahaya pada perbesaran 400X. Penafsiran data didasarkan pada diagram palinomorf dan palinodebris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur Formasi Bayah adalah Eosen Akhir sampai Oligosen Awal dengan lingkungan bervariasi dan berulang dari lingkungan fluvial plain sampai estuarine. Karakter palinodebris Formasi Bayah pada sumur DDH-1 dapat dikelompokkan kedalam 6 satuan palinofasies, sementara sumur DDH-2 dapat dikelompokkan kedalam 7 satuan palinofasies. Satuan palinofasies 1 sampai 4 dari kedua sumur menunjukkan kesamaan karakter dan dapat dikorelasikan. Berdasarkan hasil analisis palinosikuen dapat dipisahkan adanya tujuh siklus pengendapan, dari tua ke muda adalah siklus 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7. Palinosikuen Formasi Bayah yang ada pada sumur DDH-1 dan DDH-2 menunjukkan adanya korelasi pada sikuen pengendapan 4 dan 5. Datum korelasi palinofasies dan palinosikuen adalah zona puncak Proxapertites operculatus yang hadir secara konsisten baik di sumur DDH-1 maupun sumur DDH-2.