digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri kreatif merupakan sektor yang paling dinamis dalam dunia ekonomi sekarang ini. Industri ini mampu memberikan peluang baru pada negara-negara berkembang untuk melakukan lompatan ke area pertumbuhan yang pesat dari ekonomi dunia. Berdasarkan pengkategorian UNCTAD (United Nations Conference On Trade and Development), kerajinan merupakan salah satu sub sektor dari industri kreatif yang merupakan perwujudan dari Ekspresi Kebudayaan Tradisional (Traditional Cultural Expressions). Industri ini mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Mengingat potensinya yang besar, diperlukan suatu wadah yang dapat membantu pengembangan industri kerajinan ini. Jabar Craft Center hadir dengan misinya adalah memberdayakan potensi pengrajin, memanfaatkan potensi sumber daya alam serta mendorong pengembangan usaha kerajinan. Namun, ternyata wadah ini belum berhasil melakukan kegiatan pengembangan industri kerajinan. Para pengrajin cukup kecewa dengan kinerja wadah ini karena tidak dapat mendongkrak penjualan produk kerajinan Jawa Barat. Selain itu wadah ini kurang menarik minat pengunjung, bahkan dianggap sebagai kantor atau museum yang sepi pengunjung. Berdasarkan analisis lingkungan situasi internal dan eksternal Jabar Craft Center, wadah ini memiliki kekuatan seperti posisinya sebagai mitra Pemerintah, kemampuan untuk membangun kerja sama dengan beberapa pihak terkait industri kerajinan serta sebagai satusatunya tempat di kota Bandung yang memamerkan produk kerajinan dari seluruh pelosok Jawa Barat. Selain itu, peluang yang dimiliki yaitu adanya tren peningkatan apresiasi masyarakat terhadap budaya bangsa, program Pemerintah mengenai pengembangan pendidikan kebudayaan, peluang menjadi obyek wisata kerajinan serta belum terdapatnya pusat kerajinan di kota Bandung. Adapun kelemahan wadah ini adalah struktur kepengurusan beserta tugas dan fungsi yang belum jelas; keberadaan Jabar Craft Center yang belum banyak diketahui. Dan tantangan yang dihadapi Jabar Craft Center adalah apresiasi dari masyarakat yang masih rendah terhadap produk kerajinan serta berkurangnya kepercayaan pengrajin terhadap Jabar Craft Center. Dengan melakukan analisis lingkungan yang dirangkum dalam analisis SWOT lalu dilanjutkan dengan melakukan analisis IFAS, EFAS, SFAS dan matriks TOWS maka dihasilkan 13 formulasi strategi. Rangkuman dari formulasi strategi tersebut adalah: restrukturisasi organisasi; melakukan promosi; perubahan tampilan; membangun kerja sama dengan berbagai pihak di antaranya pemerintah, institusi pendidikan desain, pengrajin, para industriawan kerajinan, desainer; melakukan program pameran secara regular serta program adopsi pengrajin. Diharapkan dari strategi-strategi tersebut dapat memperbaiki kinerja dari Jabar Craft Center dan dapat membantu perannya dalam pengembangan industri kerajinan Jawa Barat.