digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kereta api merupakan alat transportasi yang lebih efisien dibandingkan dengan alat transportasi lainnya. Untuk meningkatkan efisiensi ini, maka diperlukan penerapan teknologi yang lebih maju. PT INKA telah berusaha untuk melakukan hal ini, dan salah satunya adalah dengan merancang kereta yang memiliki badan kereta berbahan komposit berjenis sandwich panel. Penerapan teknologi ini tentunya memerlukan suatu penelitian dan pembebanan terlebih dahulu untuk memeriksa kekuatan dan kekakuan kereta yang baru ini. Pemeriksaan kekuatan dan kekakuan ini dilakukan dengan mengambil beberapa cara, yaitu metode pembebanan kereta berdasarkan standar JIS E 7105 serta analisis kekuatan sandwich panel. Berdasarkan JIS E 7105 pemeriksaan kekuatan dan kekakuan kereta dilakukan dengan dua cara, yaitu: dengan pengukuran frekuensi pribadi dan dengan melihat tegangan serta defleksi dengan memberikan empat jenis pembebanan, dimana keempat jenis pembebanan ini dibedakan berdasarkan jenis beban dan tumpuan yang diberikan, seperti beban vertikal, beban kompresi, beban torsi dan beban tumpuan tiga titik. Sedangkan analisis kekuatan sandwich panel, dilakukan dengan kriteria kegagalan sandwich panel berupa kegagalan yielding pada face, kegagalan buckling pada face, dan kegagalan akibat tegangan geser pada core. Pada tahap ini, metode yang digunakan untuk menentukan tegangan, defleksi dan tegangan yang diperlukan pada cara-cara diatas dilakukan dengan menggunakan analisis elemen hingga yang memanfaatkan program Pro Enggineer Wildfire 3.0. Berdasarkan pemeriksaan ini diketahui ternyata railbus rancangan awal mengalami kegagalan pada pembebanan kompresi dan torsi sehingga perlu dilakukan modifikasi geometri underframe terutama pada bagian sambungan underframe kepada gerbong yang lain, akan tetapi pada pemeriksaan frekuensi pribadi dari railbus serta kekuatan dari sandwich panel ternyata keadaan railbus masih memenuhi standar. Masukan modifikasi yang diberikan antara lain adalah dengan menambahkan fillet dan web pada bagian sambungan underframe sehingga struktur kereta tidak mengalami kegagalan dalam setiap pembebanan.